Makam Pahlawan hanya ada dua di Indonesia, satu di Surabaya dan satu lagi di Kabanjahe Ibukota Kabupaten Karo. Sementara di kota kota yang lain termasuk di Jakarta yang ada Taman Makam Pahlawan. Taman Makam Pahlawan berbeda dengan Makam Pahlawan. Â
Makam Pahlawan adalah tempat dimakamkannya para pahlawan yang gugur melawan penjajah. Sedangkan Taman Makam Pahlawan kebanyakan yang dimakamkan adalah orang orang yang berjasa bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang meninggal belakangan.
Mengapa Makam Pahlawan ada di Kabanjahe? Karena di Kabanjahe dan sebagian wilayah Kabupaten Karo ada pertempuran melawan Belanda, sebelum kemerdekaan dan juga saat agresi militer. Makam Pahlawan Kabanjahe  adalah tempat dimakamkannya pemuda pemuda Karo yang gugur pada pertempuran.Â
Makam Pahlawan adalah identitas Pemuda Karo, yang penuh keberanian melawan penjajah meskipun pengetahuan dan keterampilan berperang sangat minim serta ditambah dengan alat alat perang serba ketinggalan, bambu runcing dan tombak, pisau tumbuk lada (keris Karo). Namun karena semangat dan keberanian yang tinggi tidak ada kegentaran mereka melawan penjajah Belanda dan Jepang.
Semangat patriotisme yang tinggi ternyata tidak hanya saat melawan penjajah, namun sampai sekarang pun semangat patriotisme itu tetap ada dalam diri putra putri Karo. Salah satu bukti kecil adalah banyaknya putra putri Karo yang memasuki dunia militer, dan berhasil sampai Jenderal. Â
Pada awalnya saya menghitung ada sebanyak 49 orang yang sudah berhasll menjadi Jenderal baik dari kepolisian maupun dari 3 angkatan Tentara Nasional Indonesia. Namun setelah diberi info oleh beberapa orang sahabat, ternyata totalnya semua 51 orang.Â
Lima puluh satu orang menjadi jenderal Bintang 1 sd Bintang 3 dari total jumlah penduduk sekitar 1 juta jiwa orang karo di seluruh dunia, barangkali menempatkan Suku Karo penyumbang Jenderal terbanyak di Indonesia ini. Sedangkan jumlah perwira menengah yang ada saat ini dari kepolisian dan 3 angkatan lebih kurang 120 an orang. Woow.
Adanya Makam Pahlawan dan banyak Putra Putri Karo berkarier sebagai polisi dan tantara selain menunjukkan jati diri pemuda karo, juga meninggalkan tanda tanya. Mengapa?
Menurut pandangan saya pribadi penyebabnya ada dua. Yang pertama adalah bangsa Belanda memang tidak suka / marah kepada Suku karo sehingga selalu ingin menundukkan orang Karo. Â Lalu yang kedua karena memang Suku Karo mempunyai kosakata yang maknanya adalah untuk melawan.
Mari kita tinjau satu persatu.  Mengapa Belanda tidak suka  atau marah kepada Orang Karo?Jawabnya bisa ditemukan pada sejarah Belanda membuka perkebunan di Sumatra Utara, khususnya perkebunan Tembakau Deli yang sangat terkenal dulu. Perkebunan tembakau yang dibuka di wilayah Suku Karo ini memang kerap  diganggu" Orang Karo, terutama pada malam hari. Â