Mohon tunggu...
Analgin Ginting
Analgin Ginting Mohon Tunggu... Human Resources - Saya seorang pencinta kemanusiaan, suka berbagi untuk kebaikan bersama

Regenerasi dari akun Kompasiana sebelumnya.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Membuat Lingkungan Hijau di Mutiara Gading Timur Bekasi Sulit

26 Februari 2022   17:31 Diperbarui: 26 Februari 2022   18:30 1345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Situasi saat mulai ditanami pohon angsana pada tahun 2010. Sumber: Katmospir.com 

Pendapat ini tentu saja ditentang ahli yang lain, yang mengatakan bisnis dan lingkungan hijau sebenarnya bisa win win solution  (saling menang dan saling menguntungkan). Pendapat yang meyakini bisnis dan lingkungan sapat sejalan menguraikan argumennya seperti saya kutip dibawah ini.

Kita membutuhkan program yang berpandangan jauh ke depan dan solusi yang inovatif dan kreatif untuk mengatasi tantangan lingkungan. Kita membutuhkan pendekatan komprehensif dan berwawasan ke depan di mana hambatan dan disinsentif saat ini dihilangkan; insentif yang sesuai disediakan; dan kebijakan fiskal, ekonomi, lingkungan, dan industri terintegrasi dan dibuat saling mendukung. (artikel lengakap silahkan dibaca disini) 

Kesalahan yang dibuat pengembang Mutiara Gading Timur saya lihat ada 2 tahap. Yang pertama kesalahan dalam membuang tanaman angsana yang sudah ditanam, yang kedua adalah kesalahan dalam menetapkan peruntukan bangunan yang dibangun di atasnya.  

Kesalahan ini menimbulkan kerugian material dan immaterial yang cukup besar, terutama kalau dibiarkan gedung tersebut kosong terus.  Belakangan ada warung bakso di bekas toko Giant itu, namun yang saya lihat antara hidup dan mati juga.

Situasi saat mulai ditanami pohon angsana pada tahun 2010. Sumber: Katmospir.com 
Situasi saat mulai ditanami pohon angsana pada tahun 2010. Sumber: Katmospir.com 

Kita tentu berharap agar kedepannya pengembang Mutiara Gading Timur lebih hati hati, lebih bijaksana lah dalam mengalokasikan tanah tanah yang masing kosong.  Dan alangkah indahnya kalau harapan seluruh stake holder diperhatikan dengan mengkaitkannya dengan kebutuhan manusia akan tempat terbuka hijau yang menjadi "paru paru" kompleks ini.  Terima kasih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun