Urgensi permasalahan sampah di Indonesia
Sampah adalah bahan atau objek yang tidak diinginkan atau tidak digunakan lagi, yang biasanya dibuang karena dianggap tidak berguna atau tidak berharga. Sampah dapat berasal dari berbagai sumber dan terdiri dari berbagai jenis material. Berdasarkan asalnya, sampah dapat dikategorikan menjadi sampah rumah tangga, komersial, industri, dan medis.Â
Data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) tahun 2022 hasil input dari 202 kab/kota se Indonesia menyebut jumlah timbunan sampah nasional mencapai angka 21.1 juta ton.Â
Dari total produksi sampah nasional tersebut, 65.71% (13.9 juta ton) dapat terkelola, sedangkan sisanya 34,29% (7,2 juta ton) belum terkelola dengan baik (KEMENKO PMK,. 2023). Situs SIPSN memiliki data dari capaian hasil dari penginputan data yang dilakukan oleh 199 Kabupaten/kota se-Indonesia pada tahun 2023 seperti yang dilampirkan ke gambar 1.
Gambar 1. Data capaian hasil dari penginputan data yang dilakukan oleh 199 Kabupaten/kota se-Indonesia pada tahun 2023
Masalah sampah di Indonesia sangat mendesak dan memerlukan perhatian segera karena berdampak luas terhadap lingkungan, kesehatan masyarakat, dan perekonomian. Sampah plastik yang sulit terurai menambah beban lingkungan dan mengancam kehidupan laut. Di sisi lain, penumpukan sampah di daerah pemukiman meningkatkan risiko penyakit, seperti infeksi saluran pernapasan dan penyakit kulit.Â
Keterbatasan infrastruktur pengelolaan sampah dan rendahnya kesadaran masyarakat memperparah situasi ini. Jika tidak ditangani dengan baik, masalah sampah dapat menghambat pembangunan berkelanjutan dan mengurangi kualitas hidup masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, penanggulangan sampah harus menjadi prioritas utama dengan melibatkan seluruh pihak, mulai dari pemerintah, sektor swasta, hingga masyarakat umum, untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat.
Sampah sebagai musuh bersama masyarakat Indonesia
Berbagai jenis sampah, seperti mikroplastik, terus mencemari lautan dan tempat pembuangan sampah karena kurangnya bahan yang dapat terbiodegradasi dan didaur ulang dalam polutan tersebut. Secara keseluruhan, sampah yang tidak ramah lingkungan telah memberikan dampak negatif terhadap lingkungan karena kontribusinya memperburuk krisis iklim, populasi satwa liar, dan kesehatan masyarakat.
Pertumbuhan populasi memberikan dampak semakin meningkatnya jumlah sampah yang dihasilkan. Beberapa penelitian menganalisis penyebab masalah-masalah yang terjadi pada pengelolaan sampah di Indonesia. Chaerul (dalam Mahyudin, 2017) menganalisis permasalahan yang dihadapi dalam pengelolaan sampah di Indonesia, diantaranya kurangnya dasar hukum yang tegas, tempat pembuangan sampah yang tidak memadai, kurangnya usaha dalam melakukan pengomposan, dan kurangnya pengelolaan TPA dengan sistem yang tepat.Â