Mohon tunggu...
Khairunnisa Azzahra
Khairunnisa Azzahra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa aktif Universitas Padjadjaran

bio diisi jika sudah ada tulisan yang dimuat di kompasiana.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

IKN dan Penyingkiran Masyarakat Adat

24 Juni 2024   10:12 Diperbarui: 24 Juni 2024   10:12 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Setelah membaca banyak artikel yang memberitakan isu ini, akhirnya terbuka lah pikiran penulis bahwa, wajar saja jika masyarakat adat di sana memprotes pembangunan yang bukannya memajukan rakyat setempat, tapi justru menyengsarakan rakyat? kalau kata seorang warga di sana yang sempat diwawancara oleh salah satu stasiun berita online 'ya memang kota itu dipindah ke sini, tapi kami di sini tetap tidak bisa melihatnya'. 

Interpretasi penulis mengenai kalimat itu adalah memang benar ibu kota itu dipindahkan dan bertujuan untuk pemerataan ekonomi dan tujuan-tujuan baik lainnya, tetapi untuk apa pemerataan itu dilakukan jika masyarakat yang terbelakangnya justru tetap dijauhkan. 

Lagi pula dalam penetapan desain kota itu sendiri, masyarakat atau paling tidak orang orang terpandang di wilayah setempat itu diikutsertakan dalam perundingan. Tapi apa buktinya? pemimpin masyarakat setempat pun jangankan diikutsertakan musyawarah, diberikan sosialisasi mengenai 'relokasi' saja tidak.

Lantas kalau sudah begini, masyarakat adat sudah terusir dan sisanya kecewa dengan keputusan pemerintah, kira-kira bagaimana solusi yang bisa disarankan untuk membereskannya? Pemerintah juga tidak mungkin membatalkan pembangunan di sana. Tapi apakah tindakan pemerintah akan tetap seperti demikian itu? Benar apa yang dikatakan oleh masyarakat adat di sana sendiri, mereka harusnya dibina dan dilestarikan budayanya, bukan malah diusir dan diminta meninggalkan tanah moyangnya juga sumber kehidupannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun