Fakta-fakta tersebut muncul dan diketahui oleh publik, dan membuat masyarakat sepakbola sudah muak dengan fakta-fakta tersebut. Namun KLB PSSI yang merupakan titik baru pengharapan terhadap tata kelola sepakbola yang baik nampaknya sudah hilang.
PSSI tak pernah belajar dengan sejarah, bahwa sepakbola Indonesia harus diisi dengan orang yang berintegritas tinggi untuk membangun sepakbola, bukan menjadikan sepakbola seperti lahan basah yang sarat dengan kepentingan. nampaknya angin surga yang digadangkan sebagai senjata untuk lepas dari pembekuan memang semu, terkait diangkatnya kembali dua “legend” sepakbola Indonesia menjadi anggota kehormatan PSSI.
Mari kita lihat nanti, apakah angin tersebut akan mengarah kemana? Apakah menuju ke arah angin syurga? Apakah sebaliknya?
Hanya Tuhan dan PSSI yang tahu…
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H