Mohon tunggu...
Billy
Billy Mohon Tunggu... -

biasa aja

Selanjutnya

Tutup

Politik

Garam, Apakah Hanya untuk Konsumsi Saja? Chapter 1

21 Oktober 2015   16:27 Diperbarui: 21 Oktober 2015   17:15 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siapa yang tak tahu dengan garam? Asin... Penggunannya untuk masak. Tapi apakah benar hanya itu penggunaan dari garam?

Tentang Garam


Garam ialah zat senyawa yang telah disusun oleh ion positif (anion) basa dan ion negatif (kation) asam. Jika asam dan basa tepat habis bereaksi maka reaksinya disebut reaksi penetralan (reaksi netralisasi). Secara fisik, garam adalah benda padatan berwarna putih berbentuk kristal yang merupakan kumpulan senyawa dengan bagian terbesar Natrium klorida (>80 %) serta senyawa lainnya seperti Magnesium klorida, Magnesium Sulfat, kalsium klorida dan lain-lain. Garam mempunyai sifat / karakteristik yang mudah menyerap air, density (tingkat kepadatan) sebesar 0,8 - 0,9 dan titik lebur pada tingkat suhu 801 derajat Celcius

 

Pengelompokan Garam

Pengelompokan garam di Indonesia berdasarkan SNI adalah garam konsumsi dan garam industri. Kelompok kebutuhan garam konsumsi antara lain untuk konsumsi rumah tangga, industri makanan, industri minyak goreng, industri pengasinan dan pengawetan ikan, sedangkan kelompok kebutuhan garam industri antara lain untuk industri perminyakan, tekstil dan penyamakan kulit, CAP (Chlor Alkali Plant) industrial salt yang digunakan untuk proses kimia dasar pembuatan soda dan chlor, dan pharmaceutical salt

Garam Sebagai Industri

... untuk industri kaca di Cilegon, itu kebutuhan garamnya saja mencapai 800.000 ton sampai 1 juta ton pertahun. Itu baru satu industri...

Secara umum, garam kebutuhan rumah tangga yang dikonsumsi bersama makanan (garam konsumsi) berbeda spesifikasi dengan Garam Industri CAP. Garam industri dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu : garam industri farmasi dan Industri CAP (Chlor-Alkali Process/kimia), industri aneka pangan, dan industri lainnya. Garam memiliki spesifikasi yang berbeda, antara lain adanya perbedaan kadar NaCl, Magnesium, Calcium, Sulphur, yodium, cemaran logam dan tingkat larut dalam air yang terkandung dalam setiap jenis garam, yang tidak bisa untuk saling subsitusi. Jika dipaksakan penggunaan garam tidak sesuai spesifikasi, akan mengakibatkan kerusakan peralatan dan proses produksi menjadi tidak efisien dikarenakan biaya produksi tinggi.

Untuk Chapter 1 Segini dulu ya... Nanti ane ceritain lebih lanjut tentang Garam dan Permasalahannya di Indonesia...

To Be Continued...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun