Mohon tunggu...
Budidaya Cabai
Budidaya Cabai Mohon Tunggu... -

Pedoman Teknik Budidaya Cabe Jawa dan Menaikkan Hasil Produksi Cabe. Cabai menjadi salah satu bagian pertanian yang mempunyai harga guna tinggi. Cabai adalah salah satu bagian pokok bumbu dapur yang telah menjadi keperluan setiap hari. Akan tetapi faktanya di lapangan, saat budidaya cabai masih muncul beberapa kesulitan, diantaranya ialah teknik berbudidaya cabai yang kurang tepat, minimnya kandungan hara yang dibutuhkan buat perkembangan tanaman, dan juga cara menangani hama dan penyakit. PT Natural Nusantara yaitu perusahaan yang bergelut di dunia agrobisnis, serta telah memiliki pengelaman dalam mengatasi masalah -- masalah di dunia pertanian. Dibantu dukungan SDM yang baik akan menghasilkan teknik berbudidaya cabe yang benar, dan dengan adanya produk unggul pupuk hayati dan pestisida organik diharapkan dapat memberikan produksi yang sesuai harapan.

Selanjutnya

Tutup

Money

Panduan Cara Budidaya Cabai Rawit untuk Meningkatkan Panen Cabe

15 September 2017   10:19 Diperbarui: 15 September 2017   10:36 6214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Cabai ialah salah satu bagian pertanian yang mempunyai harga ekonomi yang tinggi. Cabai merupakan bagian utama benda dapur yang telah menjadi kebutuhan setiap hari.

Tapi kenyataan di lapangan, dalam budidaya cabai masih muncul beberapa hambatan, antaranya ialah teknik budidaya cabai yang kurang tepat, minimnya kandungan hara yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman, serta cara mengatasi hama dan penyakit.

PT Natural Nusantara yaitu perusahaan yang bergerak di dunia agrobisnis, serta telah ahli dalam mengatasi persoalan-persoalan di dunia pertanian. Dibantu dukungan SDM yang baik akan menciptakan cara berbudidaya cabe yang benar, serta dengan munculnya produk berkualitas pupuk organik serta pestisida organik diharapkan dapat memberikan hasil yang banyak.

Cara Budidaya Cabai Rawit

Fase Sebelum Tanam

1. Pengelolaan Tanah

  • Tebarkan pupuk kandang yang sudah matang ke lahan menggunakan dosis 0,5 hingga 1 ton per 1.000 m2.
  • Tanah kemudian dicampur dan diratakan, selanjutnya diamkan selama kurang lebih 1 minggu.
  • Aplikasikan kapur dolomit sejumlah 0,25 ton setiap 1.000 meter persegi.
  • Buatlah bedengan dengan size lebarnya 100 cm serta parit dengan lebar 80 cm
  • Selanjutnya penyiraman menggunakan SUPERNASA sebanyak 1 botol, atau dengan POC NASA sebanyak 1 - 2 botol. Cara pemberiannya adalah sebagai berikut :

SUPERNASA : Larutkan sejumlah 1 Botol SUPERNASA dengan 3 liter atmosphere guna dijadikan larutan pokok. Lalu dalam 200 cc larutan induk dicampur dengan 50 liter air guna disiramkan ke bedengan. Cara yang lain ialah menggunakan 1 peres sdm SUPERNASA dilarutkan dengan air sebanyak 1 gembor (volume 10 liter) untuk disiramkan ke bedengan kurang lebih 5 - 10 cm.

POC NASA : Membutuhkan dosis 2 hingga 4 tutup botol POC NASA ditambahkan dengan atmosphere sebanyak 1 gembor (volume 10 liter).

  • Campur Natural Glio sebanyak 100 - 200 g (1 sampai 2 sachet|bungkus}) dan pupuk kandang yang sudah matang dosis 50 sampai 100 kg diamkan kurang lebih 1 minggu kemudian siap untuk ditebarkan pada bedengan kira-kira 5 - 10 cm.
  • Tutup bedengan dengan mulsa plastik yang telah diberi lubang dengan jarak tanamnya 60 cm x 70 cm menggunakan pola zig zag, lalu biarkan kembali kurang lebih 1 sampai 2 minggu.

2. Penyiapan Bibit Cabai

Siapkan bibit cabai sekitar 1 - 2,5 bungkus benih cabai untuk keperluan lahan penanaman setiap 1000 m2. Lalu rendam biji kedalam POC NASA menggunakan dosis 0,5 sampai 1 tutup botol ke dalam 1 liter air hangat selanjutnya biarkan selama semalam.

Fase Persemaian Budidaya Cabe (0 sampai 30 Hari)

1. Sarana Tanam Benih Cabe

Arah persemaian dibuat menghadap ke timur dengan dibuat penutup di atapnya dari plastik maupuna rumbia. Media tumbuh bibit terbuat dari perpaduan tanah dan juga kompos yang sudah disaring dengan bandingan 3 : 1). Sebelum dicampur sama pupuk kandang harus dicampur terlebih dhaulu dengan Natural Glio sebanyak 100 gram setiap 25 - 50 kg kompos. Selanjutnya didiamkan selama 1 minggu. Campuran tersebut dimasukkan pada polybag ukuran 4 x 6 cm atau dapat juga menggunakan contong daun pisang.

2. Penyemaian Benih Cabe

Taruh benih cabai satu per satu pada polybag kemudian tutup lagi dengan lapisan tanah dan pupuk kandang yang sudah disaring. Semprotkan POC NASA pada polybag bibit dengan anjuran 1 - 2 tutup botol setiap 1 gembor ketika usia 10, 17 Hari Setelah Tanam. Guna mempertahankan kelembaban, lakukan penyiraman tiap saat pagi dan sore hari.

3. Mengamati Hama dan Penyakit Tanaman Cabai

              Kutu Daun (Aphid sp.)

Kutu Daun ini sering terdapat di bawah daun dan lipatan pucuk daun. Untuk pengendaliannya, pijit kelompok hama yang terlihat. Beri penyemprotan menggunakan PESTONA atau Natural BVR.

  • Hama Thrips Parvispinus

Gejala dari serangan hama ini adalah daun akan mengkerut dan terlihat bercak klorosis karena kandungan daun dihisap oleh hama. Bagian bawah daun berubah warna menjadi keperakan mirip tembaga. Amati pada pagi serta sore hari, karena hama akan keluar pada saat cuaca teduh. Jika terjadi penyerangan berlebihan, lakukan penyemprotan menggunakan Natural BVR maupun PESTONA.

  • Hama Tungau (Polyphogotarsonemus Latus)

Gejala dari serangan tungau ini pada lapisan bawah tulang daun berwarna kuning kecoklatan, daun menjadi menggulung dan terpuntir. Bagian pucuk daun menjadi tebal dan akhirnya berguguran sampai tersisa batang serta cabangnya saja. Selalu perhatikan ke bagian daun muda, bila terlihat daun yang menggulung serta mengeras adalah tanda dari gangguan hama tungau. Untuk mengatasi hama ini sama dengan Aphis dan Thrip.

  • Rebah Semai (dumping off)

Gangguan dari penyakit ini mengakibatkan tanaman terkulai dikarenakan batang yang menjadi busuk. Penyakit ini dikarenakan oleh jamur Phytium sp. dan Rhizoctonia sp. Untuk teknik mengendalikannya yaitu membuang tanaman yang sudah terserang beserta tanahnya. Kelembaban dikurangi dengan mengurangi penyiraman serta pelindungnya, siramkan Natural Glio sebanyak 1 sdm atau kurang lebih 10 g setiap 10 liter air apabila gangguan sudah amat tinggi.

  • Embun Bulu

Penyakit ini disebabkan oleh jamur Peronospora parasitica. Serangan dari penyakit ini berciri dengan nampaknya bercak klorosis dan terdapat permukaan yang berbulu pada daun maupun kotil. Untuk teknik mengendalikan penyakit ini sama halnya dengan penyakit rebah semai.

  • Kelompok Virus

Ciri karena serangan virus yaitu terbatasnya pertumbuhan benih serta daun memiliki warna pucat (mozaik). Ciri dari gangguan ini akan terlihat lebih jelas bila tanaman sudah berusia lebih dari two minggu. Cara pengendaliannya adalah dengan membuang benih yang terinfeksi dengan dicabut dan selanjutnya dibakar. Penyemprotan untuk kelompok virus memakai PESTONA atau Natural BVR.

Fase Menanam

1. Pemilihan Benih Cabai

Ambil bibit yang seragam, tidak terkena hama dan penyakit, kuat serta tumbuh mulus. Benih yang siap ditanam telah memiliki daun sebanyak 5 hingga 6 helai meupun berumur kurang lebih 21 hingga 30 hari.

2. Cara Tanam Cabe

Penanaman tidak boleh dilakukan ketika matahari terik, lakukan saat pagi maupun tender hari. Lepaskan plastik di polibag dengan perlahan lalu tanam benih ke lahan yang sudah dipersiapkan. Bila tanam, siram dan bibit menggunakan POC NASA menggunakan dosis 3 hingga 4 tutup setiap 1 gembor.

3. Pengamatan Hama Cabe

  • Ulat Tanah (Agrotis ipsilon)

Ulat tanah ini lebih aktif saat malam hari dalam beraktifitas contohnya makan dan bertelur. Ulat tanah akan menyerang tanaman muda yakni dengan membuang batang serta ranting daun. Ulat akan sembunyi di dalam tanah ketika siang hari pada dekat tanaman yang diserang. Penanggulangannya dengan mengambil ulat yang ditemukan lalu dibuang dengan dibunuh, bila terjadi gangguan berat semprot menggunakan PESTONA atau VIREXI.

  • Ulat Grayak (Spodoptera litura & S. Exigua)

Untuk ulat yang baru menetas mempunyai tanda berwarna hijau dan bintik hitam di kedua bagian dari perut maupun badan ulat, sedang pada daerah punggung terdapat bercak segitiga mirip bulan sabit. Tanda dari serangan ulat grayak ini, larva akan makan permukaan bawah daun dan daging buah yang mengakibatkan lubang-lubang besar atau berbintil-bintil. Penyerangan parah akan menyebabkan tanaman cabai gundul hanya tersisa batang serta rantingnya saja. Cara pengendaliannya dengan mengambil telur ulat lalu dimusnahkan, lakukan penyiangan terhadap gulma di sekeliling tanaman sebagai tempat persembunyian ulat, semprot dengan VITURA atau VIREXI atau PESTONA.

  • Bekicot

Bekicot mengganggu dengan cara memakan tanaman terutama ketika malam hari. Penanggulangannya dengan mengambil bekicot yang muncul di sekitar tanaman selanjutnya dibakar.

Tahap Perawatan Tanaman Cabe (7 - 70 HST)

1. Dalam proses penyiraman bisa dilakukan dengan sistem kocoran pada setiap tanaman maupun dengan sistem penggenangan jika tanah terlihat kering.

2. Pemupukan dengan sistem pengocoran dilakukan tiap 7 hari sekali. Pupuk untuk kocoran merupakan campuran dari berbagai jenis pupuk makro. Berikut dosis serta waktu pemberiannya. (Dalam 50 liter atmosphere dengan dosis 500 cc tiap lubang)

  • 1 - 4 minggu : Urea 250 gram, SP-36 250 g, KCL 250 gram
  • 5 sampai 12 minggu : Urea 500 gram, SP-36 500 gram, KCL 500 gram

3. Penyemprotan menggunakan POC NASA untuk tanaman menggunakan anjuran 3 - 5 tutup setiap tangki waktu umur 10 serta 20 HST. Selanjutnya waktu umur 30, 40 serta 50 HST penggunaan POC NASA ditambahkan 1 - 2 tutup botol HORMONIK each tangki.

4. Perampelan dengan meninggalkan two sampai 3 ranting utama, mulai umur 15 hingga 30 hari.

5. Pengamatan terhadap hama serta penyakit tanaman cabe. Hama serta penyakit yang sering menyerang tanaman cabe diantaranya :

  • Ulat Grayak (Spodoptera litura & S. Exigua)

Teknik penanggulangannya dengan mengumpulkan telur ulat kemudian dibuang, lakukan penyiangan terhadap gulma di sekitar tanaman sebagai tempat tinggal ulat, semprotkan menggunakan VITURA maupun VIREXI maupun PESTONA.

  • Kutu Daun (Aphid sp.)

Guna mengendalikannya, pijit koloni Kutu Daun yang terlihat. Beri penyemprotan dengan PESTONA maupun Natural BVR.

  • Penyakit layu

Disebabkan oleh beberapa macam jamur yang diantaranya, Phytum, Fusarium, dan Rhizoctonia}. Ciri dari serangannya tanaman menjadi layu secara tiba-tiba, kering dan gugur. Penanggulangannya ialah memusnahkan tanaman yang terserang supaya meminimalkan persebaran penyakit, menyebarkan Natural Glio dari awal.

  • Penyakit Bercak Daun (Cercospora capsici)

Serangan akibat cendawan ini terjadi ketika musim hujan yang diawali mulai daun tua dari lapisan bawah. Gejala dari serangan akan muncul bercak dengan berbagai ukuran bagian daerah tengah terdapat warna abu-abu atau putih dan berlubang atau sobek. Daun terlihat menguning sebelum waktunya, selanjutnya gugur tinggal buah dan rantingnya saja serta buah rusak sebab akibat sinar matahari. Biasakan lakukan pengamatan pada bagian daun tua.

  • Lalat Buah (Dacus dorsalis)

Gejala dari serangan hama ini ialah buah jadi keropos karena daging buahnya dimakan oleh larva ulat yang menerobos kedalam daging buah. Kebanyakan buah sering rontok awal serta bentuknya berubah. Lubang yang muncul di buah menjadikan bakteri pembusuk lebih gampang masuk sehingga buah membusuk basah. Amati di buah yang membusuk lalu kumpulkan dan dibuang. Untuk mengendalikan lalat buah dengan pestisida Natural Metilat Lem 40 buah setiap hektar.

  • Penyakit Busuk Buah (Antraknosa)

Ciri awal mengenai serangan penyakit ini yaitu muncul bintik-bintik pada buah yang membusuk lalu meluas dan berubah menjadi warna oren, hitam atau kelabu. Pada daerah tengah bintik terdapat garis-garis berbentuk lingkaran penuh dan titik jamur berwarna hitam. Apabila terjadi serangan parah akan berakibat semua bagian buah menjadi mengering. Observasi dilakukan terhadap buah yang warnanya merah dan hijau. Pengendalian dengan mengambil buah yang terserang dan membuangnya. Jika terjadi serangan hebat sebarkan Natural Glio di dekat perakaran tanaman.

6. Kebutuhan keseluruhan pupuk makro per luas 1000 meter persegi :

  • Usia 1 - 4 minggu : Urea 7 kg, SP 36-7 kg, KCL 7 kg
  • Usia 5 sampai 12 minggu : Urea 56 kg, SP-36 28 kg, KCL 28 kg

Fase Panen dan Pasca Panen

1. Masa Panen

Cabe dapat panen pertamakali saat umur 60 hingga 75 hari. Selanjutnya untuk panen kedua dan panen selanjutnya yakni tiap two hingga 3 hari dengan jumlah panen bisa mencapai 30 hingga 40 kali bahkan lebih. Tergantung pada ketinggian tempat serta teknik penanaman cabainya. Sesudah panen ketiga, semprotkan POC NASA dan HORMONIK dan diberi pupuk kembali dengan perbandingan seperti diatas.

2. Cara Panen

Kegiatan pemetikan cabe sebaiknya dilakukan waktu pagi hari setelah embun kering. Petik buah cabai yang umur kematangannya kurang lebih 80 percent (tidak terlalu tua). Proses penyortiran cabai bisa dilakukan dengan langsung di lahan. Buah yang busuk dijadikan satu dan dimusnahkan sebagai usaha pencegahan terhadap perkembangan hama serta penyakit. Bila hasil cabe terkumpul simpan panen di tempat yang teduh.

Cukup sekian berbagai hints mengenai teknik menanam cabe pakai teknologi NASA. Diharapkan dengan cara tersebut dapat menghasilkan hasil yang best serta didapatkan hasil panen cabai dengan kualitas baik, baik dari segi mutu, kuantitas serta kondisi lingkungan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun