Selanjutnya, untuk kuahnya seperti dawet-dawet pada umumnya yaitu menggunakan santan kelapa yang dicampur dengan gula Jawa sebagai pemanis dan daun pandan sebagai penyedap. Santan yang kental dan manis dari gula Jawa memberikan cita rasa yang khas dan lezat pada kuah dawet ireng. Dalam penyajian dawet ireng seringkali disajikan dengan tambahan potongan buah nangka yang memberikan aroma segar dan rasa yang manis. Biasanya, dawet ireng disajikan dalam mangkuk putih bersama es sebagai penyegar.
Dawet Ireng Nyonya Cantik tidak hanya menawarka sajian utamanya, dawet ireng, tetapi juga menyediakan menu pelengkap yang tak kalah lezat, yaitu batagor. Menu ini menjadi alternatif yang menarik bagi para pelanggan yang ingin menikmati variasi rasa saat datang ke warung tersebut. Dengan harga yang terjangkau, satu porsi batagor dihargai sebesar Rp. 8.000, sementara satu porsi dawet ireng seharga Rp. 6.000. Ketersediaan menu pelengkap menjadi nilai tambah dan mampu menjangkau lebih banyak kalangan konsumen.
"Untuk omzet perhari kurang lebih 200 porsi dawet dan 150 porsi batagor" ujar Eka Yuli Astuti, salah satu karyawan di Dawet Ireng Nyonya Cantik. Jika dikalikan dengan harganya, warung ini meraup sekitar Rp. 1.200.000 dari penjualan dawet dan Rp. 1.200.000 dari penjualan batagor, dengan total omzet mencapai kurang lebih Rp. 2.400.000 per hari. Angka ini menunjukkan potensi besar yang dimiliki oleh UMKM ini dalam menggerakkan roda perekonomian lokal.
Pelanggan di warung ini terus berdatangan dengan antusias yang tinggi. Salah satu pelanggan yaitu Kayla Erita menceritakan pengalamannya saat pertama kali mencoba dawet ini "saya baru pertama mencoba dawet ini karena penasaran, saat berangkat sekolah melihat Dawet Ireng Nyonya Cantik ini selalu ramai pelanggan. Berbeda dengan dawet-dawet lainnya yang biasanya hanya dibeli untuk dibawa pulang karena tidak ada tempat duduk untuk menikmatinya secara langsung disini kita bisa langsung menikmati dawetnya, rasa dawetnya enak manisnya pas." ucap Kayla Erita.
UMKM memiliki peran yang signifikan dalam menyediakan sarana untuk meratakan tingkat ekonomi. Kehadiran UMKM yang tersebar di berbagai tempat, termasuk di daerah-daerah terpencil dan pedesaan, memungkinkan akses ekonomi yang lebih merata di seluruh wilayah. Dengan adanya UMKM yang dapat dijangkau oleh masyarakat desa, mereka memiliki kesempatan untuk terlibat dalam kegiatan ekonomi tanpa harus meninggalkan tempat tinggal mereka.
UMKM juga secara tidak langsung berkontribusi dalam upaya mengatasi masalah kemiskinan yang masih menjadi tantangan di Indonesia. Sebagai negara berkembang, Indonesia dihadapkan pada tantangan meningkatkan pembangunan ekonomi yang berkualitas. Oleh karena itu, UMKM menjadi salah satu solusi dalam upaya mengurangi tingkat kemiskinan dengan menyerap tenaga kerja yang cukup besar.
UMKM juga berperan dalam perluasan kesempatan kerja, terutama di tengah pertumbuhan penduduk yang terus meningkat di Indonesia. Dengan laju pertumbuhan penduduk yang pesat, kebutuhan akan lapangan kerja semakin mendesak. UMKM mampu menciptakan banyak lapangan kerja baru yang bisa menyerap tenaga kerja dari berbagai kalangan, baik itu lulusan baru, pekerja berpengalaman, maupun mereka yang sebelumnya tidak memiliki pekerjaan.