Apakah kamu merasa bulan Mei terasa lama dan panjang banget? Jika iya, kamu tidak sendirian! Banyak orang juga menganggap bulan Mei adalah bulan terlama dalam setahun. Media sosial gempar akan asumsi warganet yang mengeluhkan hal yang sama. Namun, di balik keluhan tersebut, ada banyak hal yang membuat bulan Mei tetap menjadi bulan yang menyenangkan dan penuh warna.
Di media sosial, banyak yang berasumsi bahwa bulan Mei terasa lama. Fenomena ini semakin mencuat berkat template Instagram Story yang dibuat oleh @roriws, yang telah digunakan lebih dari 13 ribu pengguna Instagram. Hal ini menunjukkan bahwa banyak warganet yang merasakan hal yang sama.
Template Instagram Story tersebut tidak hanya menjadi ramai, tetapi juga menjadi wadah bagi banyak orang untuk berbagi pengalaman dan perasaan mereka tentang bulan Mei. Dengan berbagai komentar, cerita, dan reaksi, template ini menjadi bukti nyata bahwa perasaan tentang panjangnya bulan Mei dirasakan oleh banyak orang dari berbagai latar belakang.
Di template tersebut, pengguna Instagram dapat mencurahkan perasaan mereka, mulai dari keluhan tentang hari-hari yang terasa tidak berujung hingga berbagi tips untuk membuat bulan Mei terasa lebih menyenangkan. Banyak pengguna yang merasa lega mengetahui bahwa mereka tidak sendirian dalam merasakan hal ini.
Melalui media sosial, kita dapat melihat bagaimana persepsi waktu dapat mempengaruhi banyak orang dan bagaimana platform ini menjadi alat yang kuat untuk berbagi dan saling mendukung. Fenomena ini menarik untuk diperhatikan karena menunjukkan bagaimana persepsi waktu bisa bervariasi tergantung pada berbagai faktor. Baik perubahan musim, kegiatan yang padat, maupun kondisi psikologis.
Semuanya bisa berkontribusi pada perasaan bahwa bulan Mei berlangsung lebih lama dibandingkan bulan-bulan lainnya. Mari kita bahas lebih dalam mengapa bulan Mei sering kali dianggap sebagai bulan yang terasa paling panjang.
1. Perubahan Musim, di banyak tempat, bulan Mei adalah bulan transisi dari musim semi ke musim panas. Perubahan cuaca yang signifikan ini bisa membuat hari-hari terasa lebih panjang.
2. Aktivitas dan Acara, bulan Mei sering kali dipenuhi dengan berbagai kegiatan, seperti akhir semester bagi para pelajar, persiapan liburan musim panas, serta berbagai acara yang diadakan di akhir musim semi.
3. Hari Libur, di beberapa negara, bulan Mei memiliki beberapa hari libur nasional, seperti Hari Buruh dan Hari Pahlawan, yang bisa mempengaruhi ritme pekerjaan dan sekolah, membuat bulan ini terasa lebih padat dan panjang.
4. Psikologis dan Perasaan, terkadang, perasaan bahwa waktu berjalan lambat bisa dipengaruhi oleh kondisi psikologis kita. Jika kita merasa jenuh atau sedang menantikan sesuatu, hari-hari bisa terasa lebih lama dari biasanya.
Meskipun tidak ada penjelasan ilmiah yang pasti mengapa bulan Mei terasa lebih lama bagi banyak orang, kombinasi faktor-faktor di atas bisa menjadi penyebabnya. Apapun alasannya, penting untuk menikmati setiap hari dan menemukan hal-hal yang positif. Psikolog dari Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta, Ratna Yunita Setiyani Subardjo, menjelaskan bahwa persepsi bahwa Mei adalah bulan terlama adalah subjektif.
Tidak ada penjelasan ilmiah yang mendukung hal ini. Ratna menyebutkan bahwa seseorang mungkin merasa bulan ini berjalan lama karena masalah keuangan atau ketidakbahagiaan, yang kemudian diperkuat oleh pengguna media sosial lainnya yang merasakan hal serupa. Orang yang tidak menikmati atau merasa terganggu cenderung merasa waktu berjalan lebih lambat, sedangkan mereka yang bahagia merasa waktu berlalu lebih cepat. Selain itu, Mei memiliki 31 hari, yang merupakan jumlah hari terbanyak dalam satu bulan.
Fokus dan nikmati momen saat ini. Ratna menyarankan untuk bersikap "now and here" atau menikmati momen saat ini agar setiap bulan terasa normal. Mengingat masa lalu secara berlebihan atau terlalu khawatir tentang masa depan dapat mengganggu pandangan terhadap waktu. Dengan fokus pada apa yang sedang dikerjakan dan belajar dari masa lalu tanpa terjebak di dalamnya, seseorang dapat menikmati setiap momen dengan lebih baik dan menghindari perasaan bahwa waktu berjalan terlalu lama atau terlalu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H