4. Psikologis dan Perasaan, terkadang, perasaan bahwa waktu berjalan lambat bisa dipengaruhi oleh kondisi psikologis kita. Jika kita merasa jenuh atau sedang menantikan sesuatu, hari-hari bisa terasa lebih lama dari biasanya.
Meskipun tidak ada penjelasan ilmiah yang pasti mengapa bulan Mei terasa lebih lama bagi banyak orang, kombinasi faktor-faktor di atas bisa menjadi penyebabnya. Apapun alasannya, penting untuk menikmati setiap hari dan menemukan hal-hal yang positif. Psikolog dari Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta, Ratna Yunita Setiyani Subardjo, menjelaskan bahwa persepsi bahwa Mei adalah bulan terlama adalah subjektif.
Tidak ada penjelasan ilmiah yang mendukung hal ini. Ratna menyebutkan bahwa seseorang mungkin merasa bulan ini berjalan lama karena masalah keuangan atau ketidakbahagiaan, yang kemudian diperkuat oleh pengguna media sosial lainnya yang merasakan hal serupa. Orang yang tidak menikmati atau merasa terganggu cenderung merasa waktu berjalan lebih lambat, sedangkan mereka yang bahagia merasa waktu berlalu lebih cepat. Selain itu, Mei memiliki 31 hari, yang merupakan jumlah hari terbanyak dalam satu bulan.
Fokus dan nikmati momen saat ini. Ratna menyarankan untuk bersikap "now and here" atau menikmati momen saat ini agar setiap bulan terasa normal. Mengingat masa lalu secara berlebihan atau terlalu khawatir tentang masa depan dapat mengganggu pandangan terhadap waktu. Dengan fokus pada apa yang sedang dikerjakan dan belajar dari masa lalu tanpa terjebak di dalamnya, seseorang dapat menikmati setiap momen dengan lebih baik dan menghindari perasaan bahwa waktu berjalan terlalu lama atau terlalu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H