Mohon tunggu...
Putri  Annisa Maharani
Putri Annisa Maharani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa 23107030093 UIN Sunan Kalijaga

Mahasiswa Ilmu Komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tradisi Syawalan Halal Bihalal: Mempererat Persaudaraan di Hari Raya

17 April 2024   12:12 Diperbarui: 17 April 2024   12:14 421
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah selesai menjalani ibadah puasa selama sebulan penuh, umat Muslim dengan penuh semangat menyambut bulan Syawal. Hari yang sangat dinantikan, 1 Syawal adalah momen yang hanya terjadi sekali dalam setahun yakni hari Raya Idul Fitri  atau dikenal dengan Lebaran. Kedatangan 1 Syawal bukan sekedar perayaan tetapi juga menjadi simbol kemenangan bagi umat Muslim atas kemenangan menahan lapar dan dahaga selama bulan Ramadan.

Keberkahan bulan Syawal tidak hanya tercermin dalam kebahagiaan menyambutnya, tetapi juga dalam berbagai tradisi yang dilakukan umat Muslim, salah satunya adalah tradisi Syawalan atau Halal Bihalal. Tradisi Syawalan menjadi kegiatan tahunan yang dilakukan umat Muslim dalam mempererat tali silaturahmi persaudaraan juga menjadikan kesempatan untuk bertemu sanak saudara dan saling maaf-memaafkan.

Secara harfiah "Syawalan" berasal dari kata "Syawal", yang merupakan bulan ke 10 dalam penanggalan Hijriah. Syawalan memiliki makna sebagai pertemuan yang direncanakan oleh suatu kelompok, masyarakat atau beberapa orang, di mana mereka akan melakukan silaturahmi berisi ikrar saling memaafkan dan memulai kehidupan baru yang lebih baik. Salah satu aspek penting dari tradisi Syawalan adalah Halal Bihalal. Istilah ini berasal dari bahasa Arab yang artinya "halal dengan halal", yang diwujudkan dengan saling memaafkan kesalahan dan menyatukan kembali ikatan persaudaraan yang mungkin terputus.

Sabtu Kliwon, 13 April 2024 bertempat di rumah bapak Mari Raharjo yang beralamat di Jl. Cepit Tembi No. 40 Sawahan Pendowoharjo Sewon Bantul, keluarga besar trah Setropawiro mengadakan acara Syawalan dan Halal Bihalal. Tadisi ini sudah dijalankan rutin setiap tahunnya. Harapannya untuk bisa terus mempererat tali persaudaraan agar tidak terputus antara generasi ke generasi. Undangan acara dimulai pukul 08.30 dimana dimulai dengan presensi kehadiran, ini momen yang ditunggu-tunggu ketika saudara-saudara mulai berdatangan hadir. Terlihat senyum-senyum hangat dan pelukan erat saling menyapa. Duduk bersama untuk melanjutkan acara selanjutnya yaitu pembukaan acara.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

Pembukaan acara oleh pembawa acara dilanjut sambutan tuan rumah yaitu bapak Mari Raharjo "Langkung rumiyin mangga kita sesarengan muji syukur dumateng ngarsanipun Allah SWT, amargi kanthi Rahmat hidayahipun kita sedaya saged makempal wonten acara Syawalan Halal Bihalal trah Setropawiro, kula ngaturaken sugeng rawuh Bapak Ibu lan sesepuh ingkang sampun kersa ngluangaken wekdal kempal wonten mriki ing acara Syawalan Halal Bihalal trah Setropawiro. Mugi-mugi Syawalan iki bisa nguatake tali persaudaraan sing wis ana antarane kita" (Bantul, 13 April 2024). Setelah pembukaan acara dan sambutan, acara selanjutnya yaitu pembacaan kalam illahi dan waosan kalimah thoyyibah.

Selanjutnya pembacaan ikrar Syawalan menggunakan bahasa Jawa yang diikuti semua yang hadir dipimpin bapak Barit "Bismillahirrahmanirrahim Asyhadu alla illaha illallah, Wa asyhadu anna Muahmmadarasulullah, kepareng matur, dumateng Bapak Ibu lan sederek sedaya ingkang kaleres sepuh, kula ngaturaken sungkem pangabekti mugi katur ing ngarsa panjenengan. Dumateng Ibu Bapak sederek sedaya ingkang langkung enem lan sesame-sami, kula ngaturaken salam taklim mugi katur ing ngarsa panjenegan.

Ing dinten riyaya idul fitri punika, kula ngaturaken sugeng riyadi taqaballahu minna wa minkum. Mugi gusti Allah nampi sedaya amal kasaenan ing wulan Ramadan. salajengipun kula ngaturaken sedaya kalepatan kula, lahir lan bathos, kanthi tandesing manah, saestu nyuwun pangapunten mugiya panjenegan paring pangapunten dumateng kula. Mekanten mbok bilih panjenegan kalepatan dumateng kula, kula nyaosaken pangapunten dumateng panjenengan sedaya, mugi-mugi gusti Allah ngijabahi dumateng kita sedaya, Aamiin ya rabbal alamin". (Bantul, 13 April 2024). Setelah ikrar Syawalan selesai acara berikutnya yaitu pengajian atau pengaosan.

Saya sempat menanyai kesan pesan dan harapan selama acara Syaawalan Halal Bihalal ke beberapa saudara saya "Sangat senang bisa ikut dan datang di acara Syawalan trah Setropawiro karena ya dengan acara seperti ini kita bisa bertemu dan menjalin hubungan dengan saudara-saudara terutama yang jauh-jauh, pasti dimomen seperti ini mereka menyempatkan waktunya untuk datang, harapan saya acara seperti ini semoga terus berjalan dan banyak yang berpartisipasi karena kalau bukan kita anak cucunya siapa lagi yang akan melanjutkan tradisi seperti ini." Ucap Kalya (Bantul, 13 April 2024)

"Betul sekali jika kita tidak punya kesadaran akan menjaga tali silaturahmi, kita akan cenderung tidak peduli terhadap pentingnya menjalin tali persaudaraan. Padahal dengan momen-momen seperti ini bisa menjadi keesempatan bagi kita untuk mempererat tali persaudaraan dan mempererat hubungan dengan keluarga besar yang mungkin sangat jarang kita jumpai sehari-hari. Harapan saya di bulan Syawal ini menjadi waktu yang penuh berkah bisa merayakan kemenangan dan merasakan kebaikan-kebaikan yang Allah SWT berikan dan senantiasa dapat membuat kita lebih taat dan takwa kepadannya." Ucap Aulia (Bantul, 13 April 2024)

Dokumetasi pribadi selfie bersama saudara
Dokumetasi pribadi selfie bersama saudara

Setelah acara selesai, selanjutnya diakhiri dengan momen salam-salaman yang penuh kehangatan. Menjadi puncak kebersamaan dan persaudaraan di antara saudara-saudara yang hadir. Ini adalah kesempatan bagi setiap orang untuk berjabat tangan, bepelukan, dan memeberikan ucapan salam dengan penuh kebaikan. Momennya penuh dengan senyum dan kegembiraan karena setiap orang menyampaikan penghormatan dan kasih sayang. Dalam salam-salaman terpancar nilai-nilai kekeluargaan, rasa persaudaraan, menjadikan momen seperti ini sebagai pondasi kuat bagi keluarga besar trah Setropawiro untuk tetap bersama-sama menjalin tali silaturahmi.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

Kehangatan tidak berhenti saat acara berakhir. Saat kami pulang kebaikan dan kemurahan hati keluarga besar terus mengalir. Kami tidak hanya dibungkusi dengan kenangan manis dari acara tersebut, tetapi juga dengan bingkisan berupa makanan dan minuman yang melambangkan kasih sayang dan perhatian yang mendalam. Dengan penuh rasa syukur, kami menerima bingkisan tersenut sebagai simbol hubungan erat di antara kami, serta bekal untuk melanjutkan perjalanan.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

Sebagai suatu kebiasaan yang telah menjadi tradisi di Indonesia. Syawalan tidak hanya dianggap sebagai kesempatan untuk bersuka cita dan berbagi kebahagiaan, tetapi juga sebagai momen yang memiliki makna mendalam dalam nilai-nilai kehidupan dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya kebersamaan. Dengan kata lain, tradisi Syawalan dan Halal Bihalala tidak hanya menjadi bagian yang tak terpisahkan dari praktik keagamaan umat Islam, melainkan juga menjadi sarana mempererat dan memperkuat persaudaraan.

Oleh karena itu, mari kita sambut dan pertahankan tardisi Syawalan dan Halal Bihalal dengan penuh kegembiraan dan kesadaran. Mari kita jadikan momen seperti ini sebagai kesempatan untuk merayakan kebersamaan, menguatkan tali silaturahmi, dan menebarkan kasih sayang. Dengan begitu, tradisi Syawalan dan Halal Bihalal akan terus terjaga sebagai pondasi dalam memelihara kebersamaan dan kasih sayang.

Melalui kesinambungan tradisi ini generasi-generasi mendatang akan terus diingatkan akan pentingnya nilai-nilai yang ada. Tradisi Syawalan dan Halal Bihalal yang terus terjaga juga akan menjadikan kesungguhan kita dalam menjaga warisan budaya. Ini menjadi wujud untuk mewariskan kebaikan dan kearifan kepada anak anak cucu kita, sehingga mereka juga dapat merasakan manfaatnya. Dengan tradisi seperti ini, kita tidak hanya mempertahankan identitas budaya tetapi juga menyampaikan pesan-pesan moral yang dapat membentuk karakter generasi mendatang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun