Di bulan Ramadan, momen yang suci dan spesial bagi umat Muslim karena terbukanya banyak kesempatan untuk berbuat kebaikan. Di bulan ramadan umat Muslim berlomba-lomba untuk meningkatkan ibadah dan ketakwaan kepada Allah SWT, mengingat bahwa di dalam bulan ramadan, berkah, pahala, dan ampunan Allah SWT sangat melimpah bagi mereka yang berusaha keras untuk memperolehnya.
Dalam momen yang penuh dengan keberkahan ini, umat Muslim memanfaatkan waktu yang ada untuk fokus pada amal ibadah, amal sosial, dan kebaikan lainnya. Karena di bulan Ramadan adalah waktu yang tepat untuk memperbaiki diri, memperbanyak amal baik dan mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memohon ampunannya atas dosa-dosa yang pernah diperbuat.
Kesadaran akan keberkahan dan pahala yang berlipat ganda dalam bulan Ramadan menjadi pendorong bagi umat Muslim untuk meningkatkan kualitas ibadah dan meningkatkan hubungan mereka dengan Allah SWT, menyadari bahwa setiap amal baik yang dilakukan selama bulan Ramadan memiliki nilai yang besar di mata Allah SWT, dan mereka berusaha keras untuk memanfaatkan kesempatan yang ada untuk memperoleh keberkahan tersebut.
Namun di balik serangkaian kewajiban dan ibadah yang dijalankan, dalam bulan Ramadan ada kegiatan yang tak pernah dilakukan pada bulan-bulan biasannya, terutama di Indonesia. Salah satunya adalah ngabuburit. Istilah ngabuburit pasti sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat Indonesia dan memang identik dengan bulan puasa atau bulan Ramadan, dalam beberapa tahun terakhir ini istilah ngabuburit di kalangan umat Islam tampaknya semakin populer.
Istilah ngabuburit berasal dari Bahasa Sunda. Menurut kamus Bahasa Sunda yang diterbitkan Lembaga Bahasa dan Sastra Sunda (LBSS), kata ngabuburit berasal dari kalimat ngalantung ngadagoan burit atau bersantai sambil menunggu waktu sore. Meski dari Bahasa Sunda, ngabuburit atau mengabuburit juga sudah masuk dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Menurut KBBI, ngabuburit atau mengabuburit artinya menunggu azan magrib menjelang berbuka puasa pada waktu bulan Ramadan.
Ngabuburit menjadi kegiatan yang biasa dilakukan saat menanti waktu berbuka puasa. Ini adalah waktu yang dimanfaatkan untuk menjalankan berbagai aktivitas atau kegiatan agar menunggu waktu berbuka puasa tidak terasa lama. Ngabuburit bisa dilakukan dengan beragam cara dan kegiatan, ada beberapa cara yang dapat dilakukan saat menunggu waktu berbuka puasa anatara lain:
1. Jalan-Jalan sore sambil jajan
Berjalan-jalan sore merupakan hal yang sering dilakukan untuk mengisi waktu luang saat menunggu waktu berbuka puasa. Biasannya kegiatan jalan jalan atau berkeliling menggunakan sepeda motor sambil mencari takjil untuk berbuka puasa. Pemandangan di sepanjang jalan pada bulan Ramadan menjadi sangat berbeda, dengan banyaknya penjual takjil yang membuka lapak di pinggir jalan.
Kegiatan ini merupakan tradisi Ramadan yang dinikmati oleh banyak orang. Di sepanjang perjalanan, kitab bisa menemukan berbagai macam takjil mulai dari makanan berat, camilan, dan minuman yang segar. Selain mencari takjil, berjalan-jalan sore juga memberikan kesempatan untuk merasakan suasana Ramadan yang penuh kehangatan. Di sepanjang jalan, kita bertemu dengan orang-orang dari berbagai lapisan masyarakat yang juga sedang menikmati momen berharga ini.
2. Menjual takjil buatan sendiri
Bagi kamu yang ingin mengisi waktu berbuka puasa agar menjadi lebih berharga dan bermanfaat, kamu bisa cobain menjual takjil buatan sendiri. Selain menambah pengalaman dan penghasilan, ini menjadi cara agar bulan Ramadan lebih bermakna. Menjual takjil sendiri juga memberikan kesempatan untuk berkontribusi dalam menyediakan camilan berbuka puasa bagi orang-orang di sekitar kita. Karena kesempatan menjual takjil di bulan Ramadan terbuka lebar dan pasti banyak orang-orang yang akan membelinya. Kamu bisa menjual makanan atau minuman yang mudah dibuat seperti es jelly ball, pudding mangga, dimsum, gorengan, atau makanan lainnya yang dirasa praktis untuk membuatnya.
3. Berbagi Takjil
Berbagi takjil adalah salah satu kegiatan yang tak kalah seru untuk mengisi waktu luang selama bulan Ramadan. Mengingat banyaknya umat Muslim yang menjalankan ibadah puasa selama bulan suci ini, berbagi takjil gratis dapat menjadi salah satu cara untuk membantu sesama dan meraih pahala dari Allah SWT. Memberikan takjil tidak harus selalu makanan dan minuman yang mahal, hal ini dapat disesuaikan dengan kemampuan dan rezeki yang dimiliki oleh masing-masing.
Takjil sendiri merupakan makanan atau minuman untuk mengawali buka puasa, biasannya yang manis-manis. Kita bisa menjadikan waktu ngabuburit untuk bersedekah takjil kepada saudara sesama Muslim. kita dapat memberikan kebahagiaan kepada orang lain, juga dapat menjadi wujud nyata kepedulian dan kebaikan hati kita terhadap sesama.
4. Membaca Al-Quran
Membaca Al-Quran telah menjadi salah satu aktivitas yang sangat dianjurkan sebagai bentuk ngabuburit yang bermanfaat dan berpahala saat menunggu waktu berbuka puasa. Bulan Ramadan memeberikan kesempatan untuk meningkatkan kebaikan dan mendapat pahala berlipat-lipat dari Allah SWT. Oleh karena itu, setiap amal ibadah termasuk membaca Al-Quran memiliki nilai yang sangat tinggi selama bulan suci ini.
Banyak orang yang memilih untuk tadarus Al-Quran selama bulan Ramadan dan mentargetkan untuk khatam Al-Quran di bulan Ramadan. Mengingat keberkahan dan keutamaan yang terkandung di dalamnya. Dalam sebuah Riwayat hadits, disebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW lebih banyak memabaca Al-Quran di bulan Ramadan daripada bulan-bulan lainnya, menunjukkan betapa besar nilai ibadah di bulan yang suci ini.
5. Olahraga
Saat bulan puasa kita juga tetap harus menjaga tubuh agar tetap bugar. Dengan melakukan kegiatan olahraga menjelang berbuka puasa bisa dijadikan pilihan untuk ngabuburit. Lakukan olahraga yang ringan seperti jogging sore, jalan santai, senam, yoga atau bahkan bersepeda bisa dilakukan untuk memanfaatkan waktu menjelang berbuka puasa.
Melakukan olahraga menjelang berbuka puasa tidak hanya membantu menjaga kebugaran fisik, tetapi membantu menghilangkan kelelahan dan stress yang mungkin dirasakan setelah seharian menahan lapar dan haus. Selain itu, olahraga juga dapat membantu meningkatkan metabolism tubuh, memperbaiki sirkulasi darah, dan meningkatkan kekebalan tubuh. Dengan demikian, kita dapat lebih siap menghadapi ibadah ramadan dengan lebih optimal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H