Mohon tunggu...
Putri  Annisa Maharani
Putri Annisa Maharani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa 23107030093 UIN Sunan Kalijaga

Mahasiswa Ilmu Komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

FOMO: Takut Tertinggal?

29 Februari 2024   17:08 Diperbarui: 29 Februari 2024   19:09 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di era digital seperti sekarang ini, teknologi dan internet telah mempengaruhi kehidupan sehari-hari kita. Akses yang mudah ke informasi dan media sosial memberikan kenyamanan bagi penggunanya, tetapi juga membawa konsekuensi termasuk meningkatnya fenomena FOMO.

 Remaja hingga dewasa muda zaman now sangat rentan terhadap fenomena FOMO, karena mereka tumbuh bersama kepesatan teknologi dan cenderung banyak menghabiskan waktu luang untuk menjelajahi internet.

Istilah FOMO pasti sudah tidak asing lagi kita dengar karena menjadi hal yang semakin intens dan sering bermunculan. Terutama di platform-platform media sosial seperti TikTok dan Instagram yang ramai pengguna, karena di platform ini kita sering terpapar dengan konten-konten yang sedang tren atau viral.

Apa itu FOMO?

FOMO merupakan singkatan dari Fear of Missing Out, istilah yang menggambarkan rasa takut, khawatir, dan tidak inginnya seseorang untuk tertinggal momen atau informasi yang terjadi disekitarnya. F

OMO bisa terjadi dalam berbagai hal seperti tidak mau ketinggalan tren, pengalaman menarik, atau pencapaian orang lain. Ketika seseorang mengalami FOMO, mereka akan cemas atau tidak nyaman dengan kemungkinan kehilangan pengalaman menarik atau sesuatu yang sedang tren. Mereka merasa perlu terus terhubung dengan apa yang sedang terjadi di sekitar agar tidak tertinggal.

Faktor yang bisa membuat FOMO salah satunya ya media sosial, karena di sosial media terlihat orang-orang menebarkan kebahagiaan, hal-hal viral yang membuat orang tertarik dan ingin ikut serta dalam tren yang ada. 

FOMO juga dapat mempengaruhi faktor dan tingkat kepuasan hidup kita jika berlebihan dan tidak diatasi dengan baik. Ketika FOMO menjadi berlebihan, kita cenderung membandingkan hidup kita dengan orang lain hal ini bisa membuat kita menetapkan standar hidup berdasarkan apa yang kita lihat. 

Selain itu kecenderungan untuk ngepoin sesuatu hal yang sebenarnya tidak begitu penting bagi kita juga bisa memepengaruhi kepuasan hidup. Kita terlalu terfokus pada hal-hal yang tidak memberikan nilai atau manfaat dalam kehidupan kita. Sehingga melupakan hal-hal yang sebenarnya membutuhkan perhatian dan kendali kita di dalamnya.

Meskipun FOMO sering dianggap sebagai fenomena negatif, sebenarnya ada juga dampak positif yang bisa timbul salah satunya adalah menandakan bahwa kita masih punya kepekaan pada hal atau orang sekitar, ini menunjukkan bahwa kita peduli terhadap hal-hal yang terjadi disekitar kita. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun