Mohon tunggu...
kamarul arifin
kamarul arifin Mohon Tunggu... -

aku adalah seorang pemimpi kecil yg berangan tuk merubah nasibnya

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Curhatku (Entah?)

25 November 2014   15:28 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:54 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku tak tahu,

Apakah kau yang ragu tuk ungkapkan rasa

Ataukah aku yang terlalu pengecut tuk jujur padamu

Entah, huft....

Tapi tanpa tersadar mata kita sering bertemu

Dan saling menatap, lama

Perlahan, mekarlah senyuman manis dari bibirmu

Yang membuatku semakin merasakan rasa yang tak pernah kumengerti

Kemudian kau berpaling,

Sedangkan aku hanya bisa terdiam, mematung

Dan berharap momen itu terulang kembali

Terulang kembali dengan durasi yang lebih lama

Bukan seperti kilat.

Menyambar secara tiba-tiba, kemudian ...

Menghilang.

Saat ruang dan waktu mengurung kita dalam satu adegan

Yang hanya ada kita berdua didalamnya

Tak ada kata terucap darimu, begitupun aku

Aku yang hanya membisu, menahan segala rasa

Yang harusnya segera kulepaskan waktu itu

Aku hanya bisa memandangimu,

Dan saat mata kita bertemu kembali,

Tetap tak ada percakapan yang terjadi

Bahkan tidak untuk sekedar kata “hai..”

Hanya senyum manis yang tersimpul dari bibirmu

Namun aku tersadar,

Ternyata semakin sering kita saling memandang

Semakin lama mata kita saling menatap

Dan saat itu aku percaya

Meski tiada pernah terjadi percakapan diantara kita

Atau tak satupun kata yang meluncur diantara kita

Mata kita saling berbahasa

Dan hati kita saling berbisik

Aku percaya,

Kamu juga merasakan apa yang ku rasa

Aku percaya ada rasa yang sama diantara kita

Aku tahu bahwa kau diam-diam memperhatikanku, begitupun dirimu

Kamu tahu bahwa ku selalu memperhatikanmu

Mungkin ego diantara kitalah yang terlalu besar

Atau mungkin ada faktor yang lain, entah....

to: BuTeT

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun