Mohon tunggu...
Bayu PutraPamungkas
Bayu PutraPamungkas Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

pendaki gunung

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Museum Nasional Indonesia: Sejarah Peradaban Prasejarah

30 November 2024   14:07 Diperbarui: 30 November 2024   14:07 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Psikologi Komunikasi 

Dosen Pengampu:

Istisari Bulan Langgeni, S.Sos, M.I.Kom

Disusuh Oleh:

Bayu Putra Pamungkas (23010400039)

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI 

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

PENDAHULUAN

Museum Nasional Indonesia, yang biasa dikenal juga dengan nama Museum Gajah, Sebuah museum arkeologi, sejarah, etnografi dan geografi yang terletak di Jakarta Pusat dan persisnya di Jalan Merdeka Barat,  merupakan salah satu tempat yang paling penting bagi pelestarian sejarah serta budaya dari bangsa Indonesia. Museum ini menyimpan lebih dari 140.000 koleksi yang menggambarkan dari perjalanan panjang sejarah Indonesia, mulai dari peradaban prasejarah, kerajaan-kerajaan besar, hingga zaman modern. Sebagai pusat informasi dan edukasi budaya, Museum Nasional Indonesia memberikan wawasan mendalam tentang perkembangan bangsa ini melalui koleksi-koleksi berharga yang dimilikinya, serta museum ini merupakan museum pertama dan terbesar di Asia Tenggara.

SEJARAH SINGKAT BERDIRINYA MUSEUM NASIONAL 

Pada tanggal 24 April 1778, oleh pemerintah Belanda dan para akademis Hindia Belanda awalnya membentuk sebuah perhimpunan dengan tujuan awal untuk mengumpulkan dan memamerkan benda seni dan sejarah untuk mencapai kemajuan ilmu pengetahuan melalui pengembangan museum. Pada tahun 1862, pemerintah Hindia Belanda mendirikan gedung yang hingga kini masih ditempati, serta gedung museum ini dibuka untuk umum pada tahun 1868. 

Setelah kemerdekaan Indonesia, Lembaga Kebudayaan Indonesia yang mengelola museum tersebut menyerahkannya kepada pemerintah Republik Indonesia, pada tanggal 17 September 1962. Sejak saat itu, museum ini dikelola oleh Direktorat Jenderal Kebudayaan, di bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Sejak tahun 2005, Museum Nasional berada di bawah pengelolaan Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata sehubungan dengan dipindahnya Direktorat Jenderal Kebudayaan ke lingkungan kementerian tersebut.

Pada malam tanggal 16 September 2023, terjadi kebakaran di  Museum Gedung Gajah yang mengakibatkan atap dan dinding belakang bangunan ambruk.

KOLEKSI

Museum Nasional memiliki banyak mengoleksi benda kuno yang sangat beragam dari seluruh Nusantara. Termasuk koleksi arca-arca kuno, prasasti, benda-benda kuno lainnya dan barang-barang kerajinan. Koleksi-koleksi tersebut dikategorisasikan ke dalam etnografi, perunggu, prasejarah, keramik, tekstil, numismatik, relik sejarah, buku langka dan benda berharga. 

Di website Museum Nasional Republik Indonesia pada tahun 2001 menunjukkan koleksi mencapai 109.342 buah. Jumlah koleksi itulah yang membuat museum ini dikenal sebagai yang terlengkap di Indonesia. Pada tahun 2006 jumlah koleksi museum sudah melebihi 140.000 buah. 

Dari beberapa banyaknya koleksi yang ada, koleksi yang menarik adalah Arca Bhairawa. Patung raksasa dan menjadi salah satu koleksi pameran utama di Museum Nasional Indonesia. Arca ini menggambarkan "Bhairawa", suatu dewa-raksasa dalam aliran sinkretisme Tantrayana, yaitu pengejawantahan Siwa sekaligus Buddha sebagai raksasa yang menakutkan. Arca ini dikaitkan sebagai perwujudan Raja Adityawarman karena ia adalah penganut Buddha aliran Tantrayana Kalachakra. Serta ada juga koleksi lainnya yaitu Prasasti Singhasari juga dikenal sebagai Prasasti Gajah Mada, yaitu sebuah prasasti bertarikh tahun 1351 M. Ditulis dengan menggunakan Aksara Jawa Kuno, yang ditemukan di Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur dan sekarang disimpan di Museum Nasional Indonesia tersebut.

 

PERAN MUSEUM DALAM PELESTARIAN BUDAYA

Museum Nasional bukan hanya berfungsi sebagai tempat koleksi sejarah dan budaya saja, tetapi juga sebagai pusat pendidikan. Museum ini berperan penting dalam melestarikan dan mempromosikan sejarah Indonesia kepada masyarakat khususnya  generasi muda.  Melalui koleksinya, Museum Nasional  menyatukan berbagai unsur budaya dari berbagai daerah di Indonesia dan turut berkontribusi menjadikan keberagaman tersebut dapat diakses oleh dunia internasional.  Museum ini juga memungkinkan masyarakat untuk lebih menghargai pentingnya melestarikan sejarah dan budaya negara serta memahami kontribusi besar Indonesia terhadap peradaban dunia. 

KESIMPULAN

Museum Nasional Indonesia adalah jendela yang membuka wawasan tentang perjalanan panjang bangsa ini, dari peradaban prasejarah hingga era modern.  Dengan koleksi yang sangat beragam, museum ini bukan hanya menjadi tempat belajar sejarah, namun juga menjadi simbol kekayaan keanekaragaman budaya Indonesia. Sebagai pusat pendidikan dan pelestarian budaya, Museum Nasional Indonesia terus berperan penting dalam menampilkan dan melestarikan warisan budaya tanah air untuk generasi mendatang.

REFERENSI

  1. Situs resmi Museum Nasional
  2. Artikel resmi Museum Nasional dari Departemen Pendidikan Nasional Diarsipkan 2006-11-13 di Wayback Machine.
  3. Situs resmi perpustakaan Museum Nasional
  4.  ADRI, STEPHANUS ARANDITIO, AGUIDO (2023-09-19). "817 Koleksi Prasejarah di Museum Nasional Terbakar". kompas.id. Diakses tanggal 2023-09-21.
  5. "Kebakaran Museum Nasional: Apa penyebab dan dampak kebakaran di Museum Gajah - Empat hal yang perlu Anda ketahui". BBC News Indonesia. 2023-09-17. Diakses tanggal 2024-09-30.
  6. "Museum Nasional: Ratusan benda bersejarah rusak akibat kebakaran - 'Sebagian masih cukup utuh, dan dapat diidentifikasi'". BBC News Indonesia. 2023-09-19. Diakses tanggal 2024-09-30.
  7.  "Presiden Resmikan Gedung Arca Museum Nasional". Tempo (dalam bahasa Inggris). 2007-06-20. Diakses tanggal 2024-05-21.
  8.  Post, The Jakarta. "Artifacts stolen from National Museum - National". The Jakarta Post (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-05-21.
  9. Priherdityo, Endro. "Wajah dan Harapan Baru Museum Nasional Indonesia". gaya hidup. Diakses tanggal 2024-05-21.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun