Di tengah peradaban yang semakin dinamis dan cepat akan perubahan masyarakat Indonesia dihadapkan dengan tekanan sosial. Standarisasi kehidupan alih-alih disamaratakan dengan berbagai pertanyaan seperti "Kapan lulus?", "Kapan dapet kerja?", "Kapan nikah?", "Kapan punya rumah?", "Kapan punya segalanya?". Pertanyaan yang kompleksitas untuk dijawab bukan?
Tidak bisa dipungkiri, kita tidak bisa jauh dari tekanan sosial. Culture yang dibentuk sudah turun temurun. Namun, kita tinggal memikirkan bagaimana caranya kita menavigasi pertanyaan-pertanyaan hidup seperti itu. Berpikir jernih adalah kunci utama titik Karena setiap individu memiliki perjalanan hidup yang unik dengan tantangan, impian dan tujuan mereka sendiri titik penting bagi masyarakat untuk menghargai keragaman pengalaman hidup dan memberikan dukungan kepada setiap individu. Dengan demikianlah standarisasi kehidupan di Indonesia tidak seharusnya ditentukan oleh pertanyaan konvensional semata, tetapi memahami tentang kompleksitas individu dan aspirasi mereka. Dengan memberikan ruang untuk keberagaman dan kreativitas dalam menjalani hidup kita dapat menciptakan lingkungan yang inklusif dan berdaya akan solidaritas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H