Pelangi adalah salah satu fenomena alam yang paling disukai oleh kebanyakan orang Pelangi yang terlihat di langit mempunyai banyak warna dan dengan membentuk sebuah busur yang terlihat sangat indah. Fenomena alam ini sering terjadi saat hujan ringan atau gerimis. Selain itu, pelangi juga dapat disaksikan di sekitar air terjun yang memiliki arus deras.Â
Nah, tahukah kalian apa itu pelangi? Pelangi atau yang biasa disebut bianglala adalah fenomena alam yang terjadi karena pembiasan cahaya (sinar matahari) oleh tetesan-tetesan air. Pelangi memiliki berbagai macam warna yang tampak saling sejajar dan tampak membentuk sudut 180.
Pada umumnya, pelangi berbentuk busur yang mana pada masing-masing ujungnya mengarah pada titik yang berbeda. Titik tersebut biasa disebut dengan titik horizon yang muncul ketika hujan datang. Pelangi juga sering dianggap sebagai gejala optik.Â
Pelangi terbentuk karena terjadinya pembiasan cahaya (sinar matahari) yang dibelokkan berpindah tempat ke arah lain dari perjalanan satu medium ke medium lainnya oleh tetesan air hujan yang ada di atmosfer.
Saat sinar matahari terkena tetesan air, cahaya tersebut dibelokkan dan warna-wama akan berpisah dengan warna lainnya. Setiap warna akan dibelokkan pada sudut yang berbeda dan akan memberikan warna pelangi yang indah.
Pada pelangi, wama yang akan dibelokkan pertama kali adalah wama ungu, sedangkan warna terakhir yang akan dibelokkan adalah wama merah yang kemudian diikuti warna jingga, kuning, hijau, binru, dan nila. Kita dapat melihat wana pelangi secara utuh karena disebabkan oleh geometri optik dalam proses penguraian wama.Â
Pelangi dapat kita lihat saat sedang hujan ringan, ketika matahari bersinar dari sisi berlawanan dengan arah kita menghadap. Sehingga, posisi berdiri kita harus ada di antara tetesan air dan matahari. Secara sederhananya, posisi kita sebagai pengamat, matahari, dan tetesan air harus berada di satu garis lurus supaya kita dapat melihat pelangi tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H