Hidup dan masalah seperti sudah jadi satu paket yang tak terpisahkan. Namanya hidup ya memang penuh masalah.
Kadang, masalah-masalah yang muncul membuat hidup jadi lebih hidup. Namun bila tak ditangani dengan benar, masalah akan membuat hidupmu menderita.
Sayangnya, mengakhiri hidup tidak bisa menyelesaikan masalah yang kamu hadapi. Malah, memperburuknya. Kenapa? Karena di dalam keyakinan saya, setiap yang mati akan dihidupkan lagi.
Dan kalau kamu baca lagi kalimat awal postingan ini, kamu akan menyadari bahwa setiap hidup ada masalah. Bahkan di kehidupan setelah hidupmu yang sekarang.
Lalu bagaimana sekarang?
Senang kamu bertanya. Ada dua jenis respon orang terhadap sebuah masalah, hadapi atau lari.
4 Langkah Sederhana Dalam Menghadapi Masalah
Tulisan ini, untuk kamu yang seperti saya selama ini...memilih lari ketika masalah tiba. Saya ingin mengajak kamu untuk sama-sama merubah pendekatan kita selama ini. Bukan lagi lari, tapi hadapi.
1. Sadari Bahwa Masalah Itu Ada.Â
Seorang teman di bagian mekanik pernah berkelakar bahwa tidak ada masalah 0
adalah masalah yang sebenarnya.
Analogi sederhananya, seperti ikan di air. Karena terlalu lama berada di air, ikan ini bahkan nggak sadar kalau apa yang ada di sekitarnya itu adalah air.
Pernah nggak kamu melihat orang yang 'bermasalah' tapi dianya nggak sadar kalau dia bermasalah. Mirip seperti ikan kan?
Jadi, kunci pertamanya adalah...tahu kalau masalah itu ada. Terima kenyataan dan hadapi.
Kadang orang itu ekstrimis. Ada yang terlalu 'woles' sementara yang lainnya, terlalu panik.
Iya, masalah itu harus segera terselesaikan. Tapi, jangan salah mengartikan bersegera dengan buru-buru.
Kadang kita perlu ngerem dan mundur beberapa langkah. Untuk melihat separah apa sih masalah yang kita hadapi. Setelah kita tahu, barulah kita bisa menyusun rencana tindakan yang efektif dan efisien.
2. Buat beberapa opsi solusi beserta konsekuensi.
Kemudian, pilih yang paling efektif dari sisi hasil dan efisien dari sisi tenaga dan waktu yang harus dikorbankan.
Hal terakhir yang kita inginkan adalah menyelesaikan masalah dengan menciptakan masalah baru. Atau lebih buruk, membiarkan generasi berikutnya yang menanggung konsekuensinya.
3. Eksekusi
Pada akhirnya, apa yang kita lakukan dan tidak lakukan lah yang membuat perbedaan.
Itikad baik tanpa tindakan nyata tak bisa merubah apapun.
Kalau kamu sudah bisa menyusun perencanaan dengan matang, termasuk kemungkinan resikonya, lakukan!
Susah? Iya. Berat? Pasti. Ngoyo? Jelas!
Kalau terlalu berat, ya jangan dikerjakan sendiri. Cari teman yang bisa bantu. Bangun aliansi. Minimal....paling buruk nih, kalau kamu mati, kamu nggak mati sendiri.
4. Evaluasi dan Tindak Lanjut
Tujuan kita di akhir hari adalah, membereskan masalah supaya bisa pulang ke rumah dengan tenang, nggak kepikiran yang nggak nggak.
Jadi, setelah menyusun rencana dan mengeksekusinya, kita perlu meninjau kembali. Cek, apakah rencana kita berjalan sesuai harapan?
Kalau nggak, segera beralih ke rencana B. Jangan lama-lama nunggu. Tar keburu telat.
Kalau pun rencana kita sukses, bukan berarti pekerjaan sudah selesai. Kita masih perlu menyusun sebuah sistem untuk memastikan permasalahan yang sama tak terjadi lagi di kemudian hari.
Kesimpulan
Salah itu manusiawi, demikian pula belajar dari kesalahan. Jadi lain kali kamu menghadapi sebuah masalah, apapun itu...ingat 4 langkah ini:
1. Tahu kalau ada masalah
2. Buat rencana solusi dan konsekuensi
3. Eksekusi
4. Tinjau dan tindak lanjut
Menurutmu, apa lagi yang harus kita lakukan untuk menyelesaikan masalah?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H