Setelah keluar melewati pintu belakang, barulah terlihat gedung Perpustakaan Nasional RI yang menjulang tinggi. Begitu memasuki gedung tersebut, mata kita akan disuguhkan dengan rak buku raksasa yang menjulang tinggi sampai ke lantai empat.Â
Sebelum naik ke lantai atas, pengunjung wajib menitipkan tasnya ke tempat penitipan tas. Nantinya pengunjung akan diberikan kunci loker dan totebag khusus untuk membawa barang-barang yang diperlukan seperti laptop, handphone, buku catatan, alat tulis, dsb.
Di lantai dua, terdapat pusat informasi dan tempat pembuatan kartu anggota, lantai empat terdapat area pameran dan kantin, lalu lantai enam terdapat mushola yang luas dan nyaman. Setelahnya mulai dari lantai tujuh sampai 24, merupakan tempat layanan koleksi buku dari berbagai jenis, ada koleksi buku anak dan disabilitas, koleksi buku langka, majalah, bahkan lukisan dan masih banyak lagi.
Sesuai protokol kesehatan yang berlaku, semua tempat duduk yang terdapat di setiap lantai diberi tanda 'X' untuk memberi jarak para pemustaka, mengingat kondisi saat ini sedang pandemi virus korona.Â
Di setiap titik tertentu seperti depan elevator contohnya, selalu disediakan hand sanitizer dan tissue yang tidak hanya satu. Para pengunjung pun menaati protokol kesehatan dengan tetap memakai masker di dalam gedung perpustakaan dan tidak berdesak-desakan baik ketika menaiki elevator, atau mengantre. Di setiap lantai memiliki kamar mandi yang bersih, yang juga terdapat wastafel bersih, sabun cuci tangan, dan tissue.
"Di kala pandemi ini tentu saja ada pembatasan jarak antar orang, seperti pembatasan penempatan dalam duduk. Lalu ada juga pembatasan kuota di lantai tertentu yang memang sering dikunjungi oleh pemustaka." Tutur kembali Kak Hammam.Â
Seperti yang sudah dikatakan Kak Hammam, di lantai 21 dan 22, yaitu layanan koleksi manograf terbuka yang sering dikunjungi, pemustaka wajib check in menggunakan barcode yang telah diunduh sebelumnya dikarenakan di lantai tersebut dilakukan pembatasan kuota hanya sebanyak 150 orang bergantian atau bergilir yang boleh masuk setiap harinya. Jangan lupa jika ingin keluar dari lantai tersebut, pemustaka wajib check out menggunakan barcode agar dapat bergantian dengan pemustaka lainnya yang ingin masuk.
Di lantai 24, yaitu lantai teratas Perpusnas RI, Â terdapat executive lounge, tempat duduk yang menghadap langsung ke pemandangan, juga balkon yang menyuguhkan pemandangan Kota Jakarta.Â
Untuk memasuki lantai 24, pustakawan akan meminta pemustaka untuk menyerahkan kartu anggota perpustakaan, karena itu disarankan untuk membuat terlebih dahulu kartu keanggotaan di lantai dua. Namun tenang saja, karena setelah pemustaka selesai dengan urusannya di lantai 24, pemustaka bisa meminta kartunya kembali dari pustakawan.