Mohon tunggu...
BILLIE.A
BILLIE.A Mohon Tunggu... Desainer - murid ( Seorang kreatif lepas )

murid

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Batu Mineral

11 Oktober 2024   22:07 Diperbarui: 11 Oktober 2024   22:09 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

batu mineral terbentuk dari berbagai elemen alami yang beragam dan memiliki komposisi kimia serta struktur kristal yang spesifik. Ada banyak jenis batu mineral yang dapat dikelompokkan berdasarkan komposisi dan sifat fisiknya. 

1. Mineral Silikat

  • Kuarsa (Quartz): Umumnya ditemukan dalam berbagai warna seperti putih, bening, ungu (amethyst), kuning (citrine), dan merah muda (rose quartz).
  • Feldspar: Kelompok mineral yang mencakup ortoklas dan plagioklas, umumnya ditemukan pada batuan beku.
  • Mika (Muscovite dan Biotit): Mineral yang terbentuk dalam lembaran tipis, biasanya berwarna putih, hitam, atau coklat.
  • Olivine: Mineral berwarna hijau yang sering ditemukan dalam batuan beku seperti basalt.

2. Mineral Karbonat

  • Kalsit (Calcite): Mineral umum yang terbentuk dalam batuan kapur dan marmer, memiliki warna yang bervariasi dari putih hingga coklat muda.
  • Dolomit: Mirip dengan kalsit, tetapi mengandung magnesium. Terbentuk dalam batuan dolostone.

3. Mineral Oksida

  • Hematit: Mineral besi yang berwarna merah kecoklatan dan sering ditemukan dalam endapan bijih besi.
  • Magnetit: Juga merupakan mineral besi, dengan sifat magnetik yang kuat dan berwarna hitam.

4. Mineral Sulfida

  • Pirit (Pyrite): Sering disebut "emas bodoh" karena kemiripannya dengan emas, meskipun secara kimia berbeda.
  • Galena: Mineral utama dari timbal, berwarna abu-abu metalik.

5. Mineral Halida

  • Halit (Salt): Mineral garam yang terbentuk dalam endapan garam alami.
  • Fluorit (Fluorite): Sering ditemukan dalam berbagai warna, termasuk ungu, hijau, dan kuning.

6. Mineral Fosfat

  • Apatit: Merupakan sumber utama fosfor dan sering ditemukan dalam warna hijau atau biru.

7. Mineral Sulfat

  • Gipsum (Gypsum): Mineral yang sering ditemukan dalam batuan sedimen dan digunakan dalam pembuatan plester.
  • Barit (Barite): Mineral yang biasanya ditemukan dalam bentuk kristal besar berwarna putih atau kuning.

8. Mineral Native

  • Emas: Ditemukan dalam bentuk alami, sering terbentuk dalam endapan aluvial.
  • Perak: Juga ditemukan dalam bentuk alami, sering terasosiasi dengan mineral sulfida.

Setiap jenis mineral ini memiliki karakteristik unik yang menentukan bagaimana mereka digunakan dalam industri, dari perhiasan hingga bahan konstruksi. Lalu ada juga berbatuan yang berharga/bernilai, Batu berharga atau batu permata adalah mineral yang dipoles dan dipotong untuk digunakan dalam perhiasan atau koleksi. Batu-batu ini biasanya dinilai berdasarkan kelangkaan, kecantikan, dan kualitas. 

1. Berlian (Diamond)

  • Berlian adalah batu permata paling terkenal dan dinilai berdasarkan karat, kejernihan, warna, dan potongan (cut).
  • Umumnya berwarna bening, tetapi juga ada yang berwarna (fancy diamonds) seperti merah muda, biru, dan kuning.
  • Digunakan luas dalam perhiasan seperti cincin, kalung, dan anting.

2. Safir (Sapphire)

  • Batu permata yang biasanya berwarna biru, tetapi ada juga yang berwarna merah muda, kuning, dan hijau.
  • Safir berasal dari mineral korundum dan menjadi lambang kejujuran, ketulusan, dan kesetiaan.

3. Ruby

  • Ruby adalah batu permata merah yang juga berasal dari korundum. Warna merah pada ruby berasal dari unsur kromium.
  • Ruby yang berkualitas tinggi sangat langka dan mahal.

4. Zamrud (Emerald)

  • Batu permata berwarna hijau yang berasal dari mineral beryl. Warna hijaunya yang khas disebabkan oleh jejak kromium atau vanadium.
  • Zamrud terkenal dengan inklusi alami yang sering ditemukan di dalamnya, yang disebut "jardins".

5. Topaz

  • Topaz biasanya berwarna kuning, tetapi ada juga yang berwarna biru, merah muda, dan putih.
  • Topaz biru sering kali sangat populer di pasar perhiasan.

6. Amethyst

  • Batu permata berwarna ungu yang berasal dari mineral kuarsa.
  • Dahulu dianggap sebagai salah satu batu paling berharga, tetapi kini relatif lebih terjangkau.

7. Opal

  • Opal adalah batu yang menampilkan permainan warna yang luar biasa dan sering kali terlihat seolah-olah "berubah warna" saat dilihat dari sudut yang berbeda.
  • Opal hitam adalah jenis yang paling langka dan mahal.

8. Turmalin (Tourmaline)

  • Batu permata yang tersedia dalam berbagai warna seperti merah, hijau, biru, dan hitam.
  • Turmalin semangka (warna merah muda dan hijau) adalah jenis yang sangat dihargai.

9. Aquamarine

  • Berwarna biru muda atau biru kehijauan, berasal dari mineral beryl, sama seperti zamrud.
  • Simbol kejelasan dan keberanian, aquamarine sering dikaitkan dengan laut dan ketenangan.

10. Garnet

  • Tersedia dalam berbagai warna, tetapi yang paling umum adalah merah.
  • Garnet sering digunakan sebagai batu perhiasan dalam kalung, cincin, dan anting.

11. Peridot

  • Batu permata hijau yang berasal dari mineral olivin. Warna hijaunya sangat khas dan tidak berubah meskipun dilihat dari berbagai cahaya.

12. Kecubung (Jade)

  • Terutama terdiri dari dua jenis mineral: jadeit dan nephrite.
  • Jade sering ditemukan dalam warna hijau, tetapi juga ada yang berwarna putih dan lavender.

13. Tanzanite

  • Batu permata biru atau ungu yang sangat langka dan hanya ditemukan di satu tempat di dunia, yaitu di Tanzania.
  • Tanzanite sangat dicari karena keindahannya yang mendekati safir, tetapi lebih lembut dan lebih terjangkau.

14. Mutiara (Pearl)

  • Berbeda dari batu permata lainnya karena terbentuk dari organisme hidup, yaitu tiram.
  • Mutiara dapat berwarna putih, hitam, merah muda, atau krem, dan sering digunakan dalam perhiasan.

15. Lapis Lazuli

  • Batu biru tua yang terkenal sejak zaman Mesir kuno. Digunakan untuk membuat perhiasan dan juga pigmen untuk lukisan.

Batu-batu ini bernilai tinggi dalam dunia perhiasan dan memiliki daya tarik estetika serta simbolis yang unik. Nilai dari masing-masing batu permata ini dapat dipengaruhi oleh kelangkaan, ukuran, kualitas, dan popularitasnya di pasar. Y, ternyata berbatuan tidak hanya sebagai berbatuan, tergantung kualitas dari beerbatuan tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun