Mohon tunggu...
Brigide Wulan Pratiwi
Brigide Wulan Pratiwi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia

hai semua

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Waspada Anak Stunting, Mengadakan Penyulihan Gizi Seimbang di Kelurahan Gegerkalong

14 Agustus 2022   17:41 Diperbarui: 14 Agustus 2022   17:49 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bandung 2022 –  Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), tengah melaksanakan kegiatan KKN yang dilaksanakan pada tanggal 11 Juli - 10 Agustus 2022. Salah satu kelompok KKN UPI, yaitu Kelompok 2 memiliki program KKN “Desa Tanpa Kelaparan”. Yang mana, kami memiliki program yang memfokuskan kepada Gizi Seimbang. Program kami, salah satunya yaitu mengadakan penyuluhan di Kelurahan Gegerkalong.

Prevelensi mengenai gizi anak masih tinggi, permasalahan ini tidak hanya mengenai masalah gizi yang kurang, sehingga mengakibatkan anak stunting dan underweignt juga gizi yang berlebih dapat menyebabkan obesitas juga diabetes. 

Yang mengakibatkan hal ini terjadi yaitu kurangnya pengetahuan mengenai gizi seimbang yang seharusnya bisa menentukan menu makanan sehat, dan juga kurangnya kesadaran akan keluarga kadar sadar gizi.  Riskesdas 2007, 2010, 2013 menunjukkan bahwa Indonesia masih memiliki masalah kekurangan gizi. Kecenderungan prevalensi kurus (wasting) anak balita dari 13,6% menjadi 13,3% dan menurun 12,1%. 

Sedangkan kecenderungan prevalensi anak balita pendek (stunting) sebesar 36,8%, 35,6%, 37,2%. Begitu pula yang terjadi di kawasan RT.07 RW.03 Kelurahan Gegerkalong terdapat 4 anak yang kekurangan gizi (stunting). Masalah stunting bukan hanya masalah secara nasional, tetapi global khususnya di negara miskin dan juga negara berkembang. 

Pada data prevalensi balita stunting yang telah diakumulasikan oleh World Health Organization (WHO), negara Indonesia tergolong ke dalam negara ketiga dengan  kategori prevalensi tertinggi di regional Asia Tenggara/South-East Asia Regional (SEAR). Rata-rata prevalensi balita stunting di Indonesia tahun 2005-2017 adalah 36,4% (Kementerian Kesehatan RI, 2018).  

Upaya pencegahan yang dilakukan oleh peneliti, supaya tidak adanya lagi kasus stunting yang terdapat di Kelurahan Gegerkalong. Kami, Kelompok 2 KKN Tematik Universitas Pendidikan Indonesia melakukan mentoring kepada anak – anak. 

Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 30 Juli 2022. Kegiatan ini pula, dilaksanakan di Bale Rancage, RT.07 RW.03 Kelurahan Gegerkalong pada acara Muharram Night. Acara ini, diikutsertakan oleh anak – anak Sekolah Dasar usia 6-12 tahun yang merupakan sasaran peneliti untuk melakukan mentoring. 

Materi yang disampaikan yaitu mengenai Gizi Seimbang. Sebelum peneliti melakukan mentoring, peneliti telah menerima pembekalan yang telah diberikan oleh ibu dosen Delita Septia Rosdiana, S.Pd., M.Si. yang merupakan dosen program studi Gizi di Universitas Pendidikan Indonesia mengenai sepuluh pedoman gizi seimbang, Pembekalan ini dilaksanakan pada hari Rabu, 20 Juli 2022.

Pada kegiatan penyuluhan ini, kami membawakan materi mengenai sepuluh pedoman gizi seimbang yang meliputi: (1) membiasakan mengonsumsi aneka ragam makanan pokok, (2) membatasi dalam mengonsumsi makanan manis, asin dan berlemak, (3) melakukan aktifitas fisik yang cukup dan pertahankan berat badan ideal,

 (4) membiasakan mengonsumsi lauk pauk yang mengandung protein tinggi, (5) mencuci tangan memakai sabun dengan air yang mengalir, (6) membiasakan sarapan pagi, (7) membiasakan minum air putih yang cukup dan aman, (8) banyak makan buah dan sayur, (9) membiasakan membaca label pada kemasan makanan, (10) syukuri dan nikmati aneka ragam makanan.

Sebelum kami melakukan mentoring, kami menanyakan terlebih dahulu apakah anak – anak sudah mendengar mengenai gizi seimbang, apakah anak – anak sudah tau contoh makanan dari gizi seimbang. Ternyata, hasil dari pertanyaan tersebut tidak semua anak sudah memahami mengenai gizi seimbang. 

Sisanya, hanya pernah mendengar saja mengenai gizi seimbang. Setelah itu, kami menyampaikan materi, dan menyanyakan setiap poin – poin yang terdapat pada sepuluh pedoman gizi seimbang apakah telah dibiasakan atau belum. 

Kami juga menyankan apakah anak – anak telah mengetahui makanan apa saja yang terdapat pada gizi seimbang. Setelah kami melaksanakan mentoring, kami juga mengadakan games tebak gambar beberapa makanan bergizi. Setelah kegiatan ini, kami berharap bahwa anak – anak dapat memahami dan menerapkan mengenai gizi seimbang. Terutama, sepuluh pedoman gizi seimbang.

Dan, diakhir acara kami membagikan vitamin untuk anak-anak dan menginatkan kembali untuk selalu menjaga makanan yang dikonsumsi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun