Pada saat pemilihan gubernur DKI kemarin, begitu banyak masyarakat Jakarta dan bahkan seluruh Indonesia yang terprovokasi dengan apa yang terjadi di  Jakarta. Yang dengan kepemimpinan Ahok banyak masyarakat Jakarta merasa puas dan terbantukan, kecuali yang sudah  terbiasa menilep duit yang bukan haknya/korupsi  serta yang terbiasa melanggar aturan.Â
Tapi,  sebagai manusia biasa, Ahok juga tak luput dari alpa dan salah yang  tanpa disadarinya,  puncaknya terjadi  pada saat Sdr. Ahok terpleset lidah dan kemudian menjadi kan itu sebagai senjata utama untuk menjatuhkanya  agar tidak terpilih kembali,  sehingga  tidak dapat melanjutkan kepemimpinanya pada periode selanjutnya.Â
Tapi,  sekarang dengan mengambil hikmah  dari kejadian kemarin itu, saat ini semua  menjadi terang benderang , bahwa apa yang digadang-gadang cari pemimpin harus yang seiman itu ternyata tidak serta merta menjadikan segala sesuatunya menjadi baik, karena kitakan bukan mau sholat, tapi cari  pekerja yang mau  memimpin Jakarta dengan  kerja keras untuk menjadikan Jakarta setarap kota-kota besar di Dunia.
Sekarang masyarakat Jakarta merasa susah sendiri ,karena pemimpin yang didapat sekarang  adalah orang yang senang dapanggil bos, senang dihormati walaupun tanpa prestasi, lebih senang bermain kata-kata tanpa kerja keras, dan tanpa konsep untuk memimpin Jakarta....Jakarta sekarang serba semrawut, tidak tertata dengan baik, sampah dimana-mana, jalan banyak yang berlubang dan lamban sekali penangananya, hujan dikit banjir  dan masih...masih banyak lagi. Â
Dalam suasana PILEG dan  PILPRES saat ini, serta dengan mengambil pelajaran yang dialami Jakarta setidaknya kita harus bisa  menjadikan diri kita menjadi orang yang bisa menempatkan segala sesuatu pada proporsi yang baik dan benar, jangan salah mengambil langkah  untuk kedua kalinya. Banyaknya pemberitaan secara Online dan Offline, yang memberitakan tentang track  record kandidat yang terkadang menggiring opini kita pada sesuatu yang berada diluar nalar, kita harus dengan arif menyikapinya.
Karena pemberitaan tentang sisi negatif seseorang itu, akan terbantahkan semuanya itu, dikala kita semua melihat dengan apa yang sudah dikerjakan....sekali lagi dengan apa yang sudah dikerjakan. Jangan lagi kita termakan janji-janji yang belum pasti kebenaranya...sekali lagi ..belum pasti kebenarannya, cukup sudah pengalaman Jakarta, yang telah membuat kita semua terlenakan oleh...janji..janji manis tanpa bukti, karena kita tidak cari pemimpin yang sukanya mbosi...mbosi dan gila hormat.
Memang tidak ada gading yang tak retak....tidak ada mansia yang sempurna,....tapi setidaknya.. saat ini ...ada manusia...yang mau bekerja untuk menghasilkan kebaikan buat semua...tidak korupsi...tanpa cacat masa lalu....tanpa kelam masa lalu...tidak punya hutang masa lalu, manusia yang mau menjadikan dirinya bekerja untuk kita semua...kalau mengutib apa yang dikatakan Ahok " ...gua bukan gubenur Jakarta,...tapi gua CEO nya orang Jakarta"...karena yang punya saham semua orang Jakarta.....orang inipun punya prinsip yang sama dengan Ahok....Karena yang kita cari sekarang ini semua...bukan pemimpin Indonesia...tapi dia adalah CEOnya Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H