Mohon tunggu...
Bambang Wahyudi
Bambang Wahyudi Mohon Tunggu... Koki - Mahasiswa Universitas Siber Asia

Menulis apasaja dimanasaja

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Fenomena Kampanye Pilpres di Media Sosial pada Era Digitalisasi

16 Februari 2024   23:35 Diperbarui: 16 Februari 2024   23:58 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada momen tersebut, seperti yang sudah dipaparkan beberapa literasi baik cetak maupun digital, bahwa peran penting literasi digital sangatlah berguna bagi orang-orang yang sudah mulai menggunakan media online khususnya media sosial. Karena tentunya setiap pengetahuan atau tekhnologi baru bahkan yang sudah lampau, semua harus dibarengi dengan ilmu pengetahuan yang mendalam tentang bagaimana dan untuk apa kegunaan dan implementasinya dalam kehidupan pribadi maupun sosial. Sebuah Peran literasi media digital dalam memahami dan menghadapi fenomena kampanye pilpres di media sosial adalah sebagai berikut:

  • Literasi media digital dapat membantu pemilih untuk lebih kritis dan selektif dalam mengakses, menganalisis, dan mengevaluasi informasi yang ada di media sosial, dengan memverifikasi kebenaran, sumber, dan motif informasi tersebut.
  • Literasi media digital dapat membantu pemilih untuk lebih bijak dan bertanggung jawab dalam menggunakan, membuat, dan berbagi informasi di media sosial, dengan mengikuti etika, norma, dan hukum yang berlaku, serta menghindari konten yang berbahaya, menyesatkan, atau merendahkan.
  • Literasi media digital dapat membantu pemilih untuk lebih terbuka dan toleran dalam berkomunikasi dan berinteraksi dengan pemilih lain di media sosial, dengan menghargai dan menghormati perbedaan pendapat, pandangan, atau pilihan politik, serta menyelesaikan konflik secara damai.

Dua tantangan etika yang muncul selama kampanye pilpres di media sosial adalah

  • Penyebaran informasi palsu atau hoaks, yang dapat menyesatkan, membingungkan, atau memprovokasi pemilih.
  • Penggunaan data pribadi pemilih tanpa izin atau transparansi, yang dapat melanggar hak privasi dan keamanan mereka.

Literasi media digital dapat berperan dalam mengatasi atau meminimalkan tantangan tersebut dengan sebagai berikut:

  • Meningkatkan kemampuan pemilih untuk memverifikasi, menganalisis, dan mengevaluasi informasi yang ada di media sosial, dengan menggunakan sumber yang kredibel, logis, dan berimbang.
  • Meningkatkan kesadaran pemilih tentang pentingnya menjaga privasi dan keamanan data pribadi mereka, dengan menggunakan pengaturan privasi, kata sandi yang kuat, dan enkripsi yang aman.
  • Meningkatkan tanggung jawab pemilih dalam menggunakan, membuat, dan berbagi informasi di media sosial, dengan mengikuti etika, norma, dan hukum yang berlaku, serta menghindari konten yang berbahaya, menyesatkan, atau merendahkan.

Terimakasih

Referensi : BBC.com , wikipedia, kompas.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun