Mohon tunggu...
Buyung Okita
Buyung Okita Mohon Tunggu... Lainnya - Spesialis Nasi Goreng Babat

Mantan Pembalap Odong-odong

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Active Recall, cara belajar yang bikin tidak cepat lupa

23 Oktober 2020   13:56 Diperbarui: 27 Mei 2021   15:29 3223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagai contoh yang lain dalam pembelajaran tata bahasa, tata bahasa merupakan set rule dan pada awal pembelajaran penting untuk dihafal mekanismenya. Tetapi jika hanya kita membaca dan menghafal tata aturanya saja, maka dalam jangka waktu panjang kita akan melupakannya. yang lebih krusial kita sulit menemukan modalitas nuansa emosi dalam suatu tata bahasa atau kapan situasi yang tepat untuk memakainya dll. Karenanya penting untuk mempertanyakan dan memahami nuansa apa yang muncul dari tata bahasa tersebut, kapan dapat dipergunakan  

Pendekatan dalam metode active recall dapat dilakukan seperti kita berefleksi ketika mempelajari sesuatu, dengan mempertanyakakan, memahami atau mencari referensi lain yang sesuai jika dieprlukan tentang apa yang kita baca, tonton, dan pelajari akan lebih menstimulus input kedalam proses otak kita.

  • Tahap Kedua Active Recall

Tahap kedua adalah  dengan adanya pengulangan, memanggil kembali pengetahuan atau informasi yang telah kita terima sehingga  menstimulus otak dalam menyimpan informasi. Karena tidak terlepas dari apa itu "recall", yaitu memanggil kembali informasi yang telah kita terima secara aktif dan sadar. Sehingga informais tersebut tidak hanya masuk kedalam memori kerja (working memory) kita yang berkemampuan terbatas, tetapi dapat tersimpan ke dalam memori jangka pendek hingga memori jangka panjang kita.

Lalu setelah kita mempertanyakan, merefleksikan atau mencari referensi lain untuk memperdalam pemahaman kita, apalagi yang harus kita lakukan secara konkrit dalam pengulangan untuk menstimulus informasi masuk ke dalam memori ingatan jangka panjang kita ?

1. Membuat catatan atau Menggunakan flash card

Ya kita dapat membuat flashcard. Karena proses ketika membuat flashcard juga dapat membangkitkan ingatan kita kembali dan menstimulus informasi secara lebih lanjut. Kemudian ketika kita membawa dan mempergunakan flashcard tersebut untuk kita baca atau lihat kembali, maka kita akan membangkitkan ingatan kita kembali dan menstimulus informasi tersebut hingga dapat masuk ke dalam memori ingatan jangka panjang kita.

2. Sharing dan mengajar orang lain

Ya seperti pepatah "tidak ada guru dan tidak ada murid" atau ungkapan "mengajar adalah cara belajar yang terbaik", karena ketika kita mengajar kedua pihak akan sama-sama saling belajar. Ketika kita berbagi informasi dan mengajarkan pengetahuan yang kita ketahui, itu akan membuat kita mengingat kembali pengetahuan tersebut dan memaksa kita untuk menjelaskannya dengan berbagai perspektif lain sehingga teman atau murid juga dapat memahami informasi atau ilmu apa yang kita miliki.

Baca juga: Tips Belajar Bahasa Asing

3. Membaca kembali atau drilling

Dlaam menghafal Al-quran dikenal dengan istilah murojaah atau membaca kembali dan meresapi maknanya secara berulang-ulang. Cara ini juga sama dapat menstimulus dan membangkitkan kembali informasi dan pengetahuan ke dalam memori ingatan jangka panjang kita. Drilling menulis huruf Kanji berulang-ulang juga merupakan hal yang sama, karena tidak hanya dapat membuat kita hafal cara penulisan dan membacanya tetapi juga konsep dan makna yang dalam dari tiap simbol huruf Kanji. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun