Mohon tunggu...
Buyung Okita
Buyung Okita Mohon Tunggu... Lainnya - Spesialis Nasi Goreng Babat

Mantan Pembalap Odong-odong

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pertempuran Lima Hari Semarang : Letnan Kenpeitai Jepang

3 September 2020   13:06 Diperbarui: 14 September 2020   12:42 615
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Moumen Ketanangan Jiwa di Semarang (HaloSemarang.id)

Setelah itu, ketika perjuangan peperangan pasca kemerdekaan yaitu masa perjuangan kemerdekaan antara tahun 1945-1949. Setelah Jepang menyerah, tentara Jepang yang konon berjumlah 2000 atau 3000 orang tidak kembali ke tanah airnya, bergabung dengan Tentara Kemerdekaan dan berperang bersama bangsa Indonesia. Letnan Aoki mengatakan bahwa, "Jika saya kembali ke Jepang apa adanya, saya akan berbohong kepada rakyat Indonesia.". Sekitar 1.000 orang tewas. Di Indonesia, mereka dihormati sebagai pahlawan nasional dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan di Jakarta. 

Perlu dipahami bahwa peristiwa pertempuran lima hari di Semarang merupakan pertempuran skala besar pertama di masa perjuangan kemerdekaan 1945 hingga 1949. Dari berbagai artikel mengenai kisah pertempuran lima hari di Semarang dan juga sudut pandang Letnan Aoki tersebut dapat kita pahami bahwa terjadi miskomunikasi antara warga Semarang dan Juga Tentara Jepang.

Indonesia mengalami kepanikan akan datangnya Pasukan Sekutu yang mencoba menduduki Indonesia kembali, sehingga warga Semarang berusaha sebisa mungkin mengumpulkan senjata dari Tentara Jepang yang akan digunakan untuk melawan datangnya Tentara Sekutu. Dan ketakutan warga Semarang jika senjata Tentara Jepang nantinya diserahkan kepada Tentara Sekutu dan akan lebih melemahkan perlawanan masyarakat di Semarang.

Di satu sisi, Tentara Jepang dalam perjanjian kalah perang dengan sekutu diberikan mandat untuk menjaga keamanan dan status-quo di daerah yang didudukinya. Terlebih ditambah adanya informasi Hoax simpang siur mengenai apakah diracuni atau tidaknya reservoir air di Semarang yang menyebabkan insiden gugurnya dr. Karyadi.

Moumen Ketanangan Jiwa di Semarang (HaloSemarang.id)
Moumen Ketanangan Jiwa di Semarang (HaloSemarang.id)

Untuk memperingati Perjuangan dan peristiwa malang tersebut, Presiden Soekarno meresmikan pendirian Tugu Muda di Semarang. Pada tahun 1998 Letnan Aoki beserta warga Jepang lainnya turut juga membangun monumen keciluntuk memperingati insiden malang diantara warga Jepang dan Semarang yang didirikan di slah satu sudut taman Kali Banjir Kanal Barat di Semarang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun