Mohon tunggu...
Buyung Nurman
Buyung Nurman Mohon Tunggu... Penulis Lepas

Orang biasa.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Lika Liku "Menempuh Perjalanan" 445 Hari Bersama Kompasiana

8 Desember 2024   20:00 Diperbarui: 8 Desember 2024   20:03 517
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto screenshot Statistik kompasianer. Sumber : Kompasiana.com

Lika Liku  " Menempuh Perjalanan "  455  Hari  Bersama Kompasiana 

Bismillah

Sampai dengan hari ini saya belum menemukan ada media yang paling mudah persyaratannya untuk menayangkan sebuah karya tulis  berupa artikel, kecuali  di- platform Kompasiana.com.

Saya sudah menulis  artikel dan  tayang sebanyak 454 judul di platform ini, selama kurun waktu 455  hari ( 15 bulan). Saya bergabung di- rumah besar ini sejak 8 September 2023, 1 minggu setelah saya  menyandang status ANS non aktif. 

Disadari, bahwa sesungguhnya saya sudah lama mengetahui adanya platform Kompasiana.com dan juga  menikmati tulisan para kompasianernya, namun baru tergerak membuat akun dan langsung menulis sejak tanggal tersebut. 

Betapa riangnya, tatkala artikel pertama saya yang mengangkat sosok seorang besti semasa kuliah di Kota Hujan Bogor dahulu kala berjudul, " Dibalik Diamnya Tersembunyi Kepiawaian Nyentriknya "  tayang tanpa celah. 

Kendati sepi dari vote dan komentar, karena belum tahu aturan yang tidak tertulis diantara kompasianer, dimana bila ingin mendapatkan kunjungan, maka kita juga harus rajin berkunjung kelaman kompasianer yang lain, tapi walaupun begitu saya senang dan tumbuh rasa percaya diri. 

Tidak sebatas itu saja yang saya alami, dimana untuk menyertakan gambar-gambar sebagai pendukung suatu tulisan-pun saya belum bisa, mau bertanya kepada siapa, karena kompasianer daerah Bengkulu belum sebanyak jumlah jari tangan, belum ada komunitas, sehingga sejumlah artikel di- awal-awal tidak didukung dengan gambar. 

Sementara itu,   saya terus menulis dan menulis, sambil belajar dan mempelajari artikel dari para kompasianer yang menulis dan mengangkat tentang  kekompasianaan, membuat sedikit-sedikit saya tahu dan akhirnya saya tahu, kalau kompasianer diberikan beberapa predikat, yaitu debutan, junior, taruna, penjelajah, panatik, senior, dan maestro. 

Lalu,  saya juga tahu dan paham kalau diantara artikel yang tayang  diklasifikasikan menjadi tidak berkelas, pilihan dan pilihan utama. Terus terang, saya tidak tahu kriteria pengkelasan tersebut dan sesuai dengan pengamatan, kelas pilihan utama yang paling diidamkan oleh para kompasianer. 

Keinginan dan kebutuhan akan pengakuan itu logis dan  manusiawi sekali, apalagi artikel pilihan utama belakangan ini menjadi persyaratan mutlak  untuk mendapatkan K-Rewads. Saya pernah juga mencicipi K-Rewads beberapa kali, sebelum adanya persyaratan harus ada minimal satu artikel pilihan utama. 

Akan tetapi yang menjadi pertanyaan, sering sekali ditemui  ada beberapa  artikel yang sudah dinyatakan dihapus dan  melanggar ketentuan Kompasiana,  kenyataannya begitu diklik rupanya  masih tetap ada serta ditempatkan di kolom artikel pilihan utama lagi dan masih bisa di vote. 

Terlepas dari itu semuanya, saya bangga menjadi segelintir dari Kompasiana yang telah memberikan kesempatan untuk mengeksplor kemampuan menulis, meskipun disadari kualitasnya jauh dari yang diharapkan. 

Ini terbukti dari 454 artikel tayang, hanya dua judul saja yang masuk kategori pilihan utama, selebihnya pilihan dan tidak masuk kategori apapun,  jumlahnya hampir berimbang. 

Sehingga saya belum banyak dapat mengikuti program yang tersedia di- Kompasiana, apalagi untuk mendapatkan tanda  centang biru, sungguh masih jauh sekali. 

Oleh sebab itu pula, saya merenung, lalu mawas diri, diantara meneruskan atau istirahat menulis artikel untuk tayang di platform terbesar ini, setelah selama 15 bulan dengan rerata menulis satu  artikel setiap harinya.#

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun