Mohon tunggu...
Buyung Nurman
Buyung Nurman Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis Lepas

Orang biasa.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Penyuluhan yang Pasti dan Berkesinambungan Pada Petani, Apakah Pendidikan Nonformal?

16 November 2024   17:35 Diperbarui: 16 November 2024   17:51 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pelatihan dengan metode demontrasi cara di BPP.  sumber gambar : dokpri. 

Penyuluhan Yang  Pasti dan Berkesinambungan Pada  Petani,  Apakah  Pendidikan Nonformal    ?  

Untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan para petani dan keluarganya yang tersebar di pedesaan dan dipinggiran kota di Indonesia  dalam mengadopsi teknologi,  Kementerian Pertanian menerapkan sistem penyuluhan pertanian.

Sistem penyuluhan pertanian ini sudah sejak lama berlangsung  di Indonesia (Nusantara), bahkan dari  berbagai sumber disebutkan sejak didirikannya Sekolah Pertanian Tingkat Menengah Atas di Bogor tahun 1905  oleh Pemerintah Kolonial Belanda.

Dunia pertanian terus mengalami perkembangan dan kebutuhan akan pangan, terutama  beras  semakin meningkatkan, seiring dengan lajunya angka  pertambahan penduduk, maka pemerintah memandang penting untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan  keterampilan  petani sebagai pelaku utama pertanian.

Oleh karena itu sejak Repelita I tahun 1969 pemerintah bertekad untuk meningkatkan produksi pertanian, terutama padi (beras) dengan cara menerapkan teknologi baru secara intensif dan massal.

Agar supaya para petani tahu, mau dan mampu menerapkan teknologi baru tersebut, diperlukan bimbingan yang intensif dan  kontinu oleh tenaga pembaharuan, maka pemerintah melakukan pengadaan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL).

Ilustrasi kelompok tani bekerja sama. sumber gambar : poto  Irhan petani Bengkulu Selatan.
Ilustrasi kelompok tani bekerja sama. sumber gambar : poto  Irhan petani Bengkulu Selatan.

Dalam perjalanannya, ternyata seorang Penyuluh Pertanian di tengah masyarakat pedesaan tidak hanya sebatas seorang change agent, melainkan juga berfungsi sebagai seorang " guru," katalisator, konsultan, dan sebutan lainnya.

Sebagai tempat satuan administrasi pangkal (satminkal) para Penyuluh Pertanian yang tersebar di beberapa desa  yaitu di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) yang berada di kecamatan atau beberapa kecamatan. BPP merupakan perubahan dari nama yang  sudah ada sebelumnya, yakni Balai Pembangunan Masyarakat Desa (BPMD).

BPP tidak hanya sebatas " kantor PPL "  tapi juga merupakan pusat belajar-mengajar bagi petani dan keluarganya, yang dilengkapi dengan sarana prasarana belajar dan ruang baca atau perpustakaan mini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun