Mohon tunggu...
Buyung Nurman
Buyung Nurman Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis Lepas

Orang biasa.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Jika Alumnus LPDP, Saya Pasti Pulang

12 November 2024   15:47 Diperbarui: 12 November 2024   15:49 1304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika Alumnus LPDP,  Saya Pasti Pulang

LPDP adalah program beasiswa yang dikelola oleh Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) yang memberikan kesempatan bagi mahasiswa Indonesia untuk melanjutkan pendidikan kejenjang S2 dan S3 di Perguruan tinggi terbaik, baik di dalam maupun luar negeri.

Program ini terbuka untuk berbagai disiplin ilmu, baik untuk studi di dalam maupun luar negeri, LPDP tidak sebatas memberikan bantuan biaya pendidikan, tapi juga bantuan biaya hidup selama studi.

LPDP didirikan pemerintah Indonesia guna mencetak sumberdaya manusia yang berkualitas dan berkompeten di berbagai bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.

Sementara jalur yang ditempuh untuk menerima beasiswa LPDP  dengan melalui jalur reguler, yaitu mahasiswa yang ingin melanjutkan studi baik didalam maupun luar negeri, jalur prestasi yaitu untuk mahasiswa yang memiliki nilai akademi tinggi, dan jalur Magister dan Doktoral, khusus untuk studi.

Dengan pendidikan yang lebih baik di luar negeri, diharapkan kepada penerima beasiswa LPDP dapat membawa ilmu pengetahuan, teknologi dan inovasi-inovasi yang dapat digunakan untuk kemajuan Indonesia.

Berangkat dari tujuan mulia didirikannya program LPDP dan ketatnya persaingan untuk dapat menerima beasiswa tersebut, maka sebagai wujud pertanggungjawaban kepada negara dan khususnya terhadap almamater yang merestui kepergian, sebagai seorang alumnus saya pasti  pulang.

Mengingat uang negara  yang telah saya "habiskan "  jumlahnya tidaklah sedikit untuk biaya studi dan biaya hidup sehari-hari selama saya pendidikan.

Disamping itu secara moral saya tidak tega untuk tidak pulang, karena negara dan khusus instansi atau almamater yang saya tinggalkan, sesungguhnya menghendaki saya pulang untuk mengaplikasikan ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah saya peroleh selama di pendidikan.

Meskipun negara tidak mewajibkan saya untuk pulang, namun secara etika rasanya kurang beradab, bila saya " menghilang " dan memutuskan untuk tidak pulang. Bukankah kepergian saya, juga diharapkan kepulangannya.

Kendati ada lowongan pekerjaan yang lebih baik dengan penghasilan yang akan diterima lebih tinggi, dipastikan saya tidak tergiur dan tetap  pulang untuk mengabdi di negeri tercinta Indonesia.

Apapun pendapat, kritik, pernyataan dan saran dari berbagai kalangan terhadap sikap serta  keputusan yang diambil, saya tidak peduli, bagi saya kepentingan negara, khusus bagi instansi/almamater yang membesarkan saya  jauh lebih penting.#

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun