Mohon tunggu...
Buyung Nurman
Buyung Nurman Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis Lepas

Orang biasa.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi: Hujan Semalam

4 Oktober 2024   16:03 Diperbarui: 4 Oktober 2024   16:16 658
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hujan.  sumber : dokpri. 

Puisi  :  Hujan Semalam

Tanah bumi mulai merekah
Debu beterbangan di hembus angin
Daun-daun berguguran
Satu demi satu berpamitan
Meninggalkan dan lepas dari tautannya

Petani mengurungkan niatnya
Khawatir apa yang hendak ditanam
Akan menjadi sampah yang tak berguna
Karena kering kekurangan asupan air 

Ternak hewan mulai gelisah
Rumput makanan alaminya tidak lagi basah
Telaga, danau, sungai menampakkan isinya
Susut, surut, dangkal, dan hampir musna

Tapi Alhamdulillah..
Kendati manusia hanya dapat berikhtiar
Berusaha, berharap, dan berdo'a

Tuhan Maha Rahman dan Rahim
Telah Menurunkan Rahmat-Nya
Berupa Tetesan dan curahan hujan semalam
Menjadikan bumi Rafflesia segar dan bersahabat lagi. 

Orang-orang nyaman berlalu lalang
Tidak takut hamburan debu masuk lubang
Debu telah hanyut dan tenggelam
Bersama air hujan yang mengguyur semalam. 

Bumi Rafflesia, 4/10-2024.  BN.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun