Mohon tunggu...
Buyung Nurman
Buyung Nurman Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis Lepas

Orang biasa.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sungai

3 Oktober 2024   18:54 Diperbarui: 3 Oktober 2024   19:11 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Puisi  :  Sungai

Badan memanjang membela kota
Dari hulu timur membentang kehilir barat
Nasip mu tidak sebaik sejawat mu
Dangkal, kotor, penuh dengan sampah

Kau ditakuti bila musim hujan tiba
Karena  memporakporandakan keadaan
Usaha kolam, kerambah ikan rusak
Tanah dipinggiran rumahpun kau hanyutkan

Kau satu-satunya sungai yang ada
Mengalir lemah ditengah kota
Meskipun kau seperti tidak di urus
Tapi kau tidak pernah menjerit kekeringan

Memang ada campur tangan manusia
Membangun pelapis tebing di arus mu
Agar keganasanmu mengikis berkurang
Tapi... Kau akan lebih leluasa lewat
Jika lumpur, sampah, kayu, yang menghalangimu juga disingkirkan keluar

Kalaulah boleh berandai-andai
Kau dapat menjadi tempat wisata menarik
Bila ditata secara apik, di beberapa titik
Sumber air bersih bagi warga yang dilewati 

Entah kapan hayalan ini terwujud  ? Pemerintah dan warga kota yang  menjawab
Namun yang pasti, sumberdaya alam itu
Harus dan harus lestari, untuk kepentingan anak- cucu nanti. 

Bengkulu, 3/10-2024. BN. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun