Akankah September Merubah Jeritan Duka  Menjadi Gelak-Tawa  Suka  ?
Bismillah,
Hujan yang mulai  turun membasahi bumi Rafflesia Bengkulu dipertengahan bulan September yang lalu memberikan harapan kebahagiaan bagi semua penduduk, khususnya para petani sebagai  pelaku utama pembangunan pertanian.
Betapa tetesan-tetesan air hujan yang turun setidaknya telah merubah keadaan dengan meredam debu yang selalu beterbangan dikala dihembus angin yang biasanya hadir dengan tiba-tiba.
Suasana  lingkungan yang segar tentu akan memberikan kenyamanan dan dapat memicu semangat untuk beraktivitas sehari-hari bagi warga masyarakat.
Lebih-lebih lagi bagi para petani, pejuang ketahanan pangan tentu guyuran hujan yang cukup, selalu dan senantiasa didambakan  agar tanaman yang  merupakan usaha pokoknya itu dapat membuahkan hasil maksimal  sebagaimana yang diharapkan.
Apalagi tanaman padi yang merupakan pangan pokok bagi penduduk negeri ini yang sepanjang masa pertanamannya sangat membutuhkan air dalam jumlah yang  cukup.
Meskipun ada jenis dan vareitas padi yang relatif toleran terhadap kekeringan, tetapi tetap saja pada fase generatif yakni pembuahan membutuhkan air yang cukup.
Oleh karena itu kehadiran hujan beberapa hari dipertengahan bulan September ini memberikan secerca harapan dan memotivasi para pejuang penghasil pangan untuk turun sawah guna menanam komoditi strategis tersebut.
Jika intensitas jumlah hari dan curah hujan terus berlangsung  secara normal, tentu tidak hanya petani padi yang akan merasakan manfaatnya, melainkan petani dengan mengusahakan komoditi lainnya juga diuntungkan.
Karena tanaman lainnya, yang juga merupakan sumber bahan pangan seperti jagung, kacang-kacangan serta komoditi palawija dan buah-buahan sangat membutuhkan air bagi kelangsungan pertumbuhannya.
Namun harapan itu akankah menjadi suatu kenyataan, manakala kondisi cuaca beberapa hari belakangan ini nampak kembali cerah dari pagi sampai dengan sore,  bahkan dimalam hari-pun suana cerah masih  terasa menggigit.
Bila  cuaca tetap  bertahan seperti kondisi beberapa hari ini, tentu masa tanam terutama  komoditi padi akan bergeser lagi dan bahkan berpotensi gagal tanam atau padi yang ada di pertanaman dapat  berpotensi gagal panen.
Majulah kita semua. #
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H