Melototi Pelaku UMK  " Mengais Rezeki Agar  Dapur Ngebul  di  Segi 3 Emas "  Hibrida Ujung Kota Bengkulu
Jalan Hibrida panjangnya kurang lebih 3 km saja, menghubungkan 2 wilayah kelurahan yakni Sido Mulyo dan Pagar Dewa serta melintasi 2 kecamatan yaitu  Selebar dan Gading Cempaka Kota Bengkulu.
Jalan ini merupakan jalan provinsi yang dibangun sejak pertengahan tahun delapan puluhan, dengan tujuan untuk membuka isolasi dalam rangka pengembangan pemukiman dan jalan alternatif untuk mengurangi kepadatan lalu lintas dijalan utama dalam Kota Bengkulu, kala itu.
Hibrida yang bukan hanya sekedar nama sebuah  jalan tapi sudah berkembang menjadi pemukiman penduduk yang ramai dan padat, sehingga terkenal dengan nama tambahan Hibrida raya.
Bahkan, dibeberapa titik,  tumbuh gedung mewah milik  Yayasan  yang bergerak pada bidang pendidikan dan pelayanan kesehatan, yaitu Sekolah Tinggi Kesehatan, Pondok Pesantren dan Rumah Sakit yang cukup  representatif.
Lalu, yang menarik dan merupakan inti dari artikel ini, dimana  sebelah selatan atau di ujung  jalan hibrida ini namanya dan pemukiman warga dikenal sebagai Hibrida Ujung  serta  terdapat  3 simpang  yang  letaknya sangat strategis.
Saya menamakannya dengan  " segi  3 emas, " karena jalur ini tidak pernah sepi dilintasi oleh para pengendara, baik diwaktu pagi, siang maupun sore sampai malam hari.
Kondisi yang selalu ramai tersebut tentu dapat dengan mudah kita memahaminya, bila kita datang arah selatan dan lurus, kita akan mendapati kampus PTAIN terbesar di Provinsi Bengkulu yaitu UIN Fatmawati Sukarno dan seterusnya melaju mendapati wilayah Bengkulu Tengah atau bila berbelok arah kanan pada titik Air Sebakul kita akan ketemu gerbang tol Betungan Bengkulu.
Juga sebaliknya, bila kita datang dari Air Sebakul-UIN FAS dan lurus, pertama akan ketemu dengan Pasar tradisional Pagar Dewa dan Simpang Empat Pagar Dewa serta kalau lurus lagi, tidak begitu lama akan ketemu Pelabuhan terbesar di Bengkulu yakni Pelabuhan Samudra Pulau Baii.
Dan Jika ambil kanan, kita akan melewati jalan raya hibrida dan sampai di simpang Empat Lingkar Timur serta seterusnya sesuai dengan tujuan kita, lurus dapat Pasar tradisional Panorama, kekiri akan dapat Taman Remaja dan Simpang Empat km. 8 serta jika kekanan akan mendapatkan RS. Dinas Kesehatan Tentara (DKT) dan danau dendam tak sudah (DDTS).
Namun kekurangannya, segi  Tiga emas Hibrida ujung  yang strategis itu belum dipasang Lightrap oleh pihak yang membidangi, meskipun selama ini sesuai dengan pengamatan belum pernah terjadi musibah kecelakaan yang berarti.
Sementara itu aktivitas perekonomian di segi tiga emas ini cukup sibuk berkaitan dengan banyak ruko atau warung yang menjajah makanan dan minuman serta para penjual jasa berupa servis dan cuci kendaraan, juru jahid pakaian, pangkas rambut dan lain-lain.
Semuanya dikelola secara perorangan dan skala usahanya juga rerata mikro dan kecil  (UMK).
Majulah kita semua. #
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H