Mohon tunggu...
Buyung Nurman
Buyung Nurman Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis Lepas

Orang biasa.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pasar Tradisional Pagar Dewa, Unik! Tempat Wisata Belanja Hasil Bumi dan Kulinerable hingga Jalan Pagi

20 Agustus 2024   08:15 Diperbarui: 20 Agustus 2024   08:35 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aneka kuliner yang  dijajahkan di pasar tradisional Pagar Dewa Kota Bengkulu.  sumber : dokpri. 

Pasar Tradisional Pagar Dewa : Unik, Tempat Wisata Belanja Hasil Bumi dan Kulinerable  Hingga Jalan  Pagi

Bismillah,

Pasar Pagar Dewa satu diantara  5 pasar tradisional yang  ada  dan cukup terkenal di Kota Bengkulu. Pasar yang dikelola oleh Dinas Perindagkop Kota Bengkulu ini lokasinya sangat strategis di pinggir jalan raya,  relatif dekat dengan Kampus UIN FAS Bengkulu.

Jumlah para pedagang  tetap yang  tinggal dilokasi pasar Pagar Dewa tidaklah cukup banyak, pedagang banyak yang hanya  datang setiap hari untuk menjajahkan dagangannya dan setelah sore hari tutup.

Pasar Pagar Dewa padat dikunjungi oleh calon pembeli pada pagi hari, beberapa saat setelah waktu fajar subuh, karena para pedagang yang datang dari jauh  sudah menggelar dagangan sejak menjelang fajar, sehingga Pasar Pagar Dewa dikenal juga dengan nama pasar pagi.

Sayuran segar, salah satu hasil bumi/pertanian yang di jual.  sumber : dokpri. 
Sayuran segar, salah satu hasil bumi/pertanian yang di jual.  sumber : dokpri. 
Oleh karena masih pagi sekali (fajar) pasar sudah ramai, maka kesempatan itu tidak disia-siakan oleh para calon pembeli yang gemar olahraga jalan pagi untuk belanja sambi jalan-jalan menghirup udara pagi.

Akan tetapi,  transaksi antara pedagang dan pembeli tetap berlangsung padat sampai dengan siang  hari, meskipun kondisi pasar harus diakui  memang terlihat lengang bila sudah siang, beberapa lapak darurat  sudah beralih ke pinggir pasar dekat jalan besar.

Beraneka ragam jenis dagangan yang di jajahkan di pasar ini, dari hasil (bumi) pertanian sampai dengan barang kelontongan dan rupa-rupa kuliner tradisional khas Bengkulu, seperti gegelang, cucur, godok-godok, dan lain-lain.

Aneka kuliner yang  dijajahkan di pasar tradisional Pagar Dewa Kota Bengkulu.  sumber : dokpri. 
Aneka kuliner yang  dijajahkan di pasar tradisional Pagar Dewa Kota Bengkulu.  sumber : dokpri. 
Kudapan  siap saji untuk " penganjal "  perut cukup tersedia dipasar ini, yang dijual diauning dalam pasar dan warung-warung pinggir pasar,  seperti lontong sayur, lotek, pecal, dan sate, dengan harga satu porsi sedang relatif bersahabat.

Sementara itu, pengunjung Pasar Pagar Dewa hampir dari semua kalangan, calon pembeli ada yang datang dengan kendaraan mewah dan banyak juga yang hanya dengan jalan kaki saja.

Ada satu hal yang unik dan menarik sesuai dengan penyelidikan  saya, dimana pada malam dan siang hari sabtu-minggu pasar kelihatan lebih ramai dari hari-hari biasanya.

Setelah diselidik  beberapa kali, ternyata banyak pedagang yang datang jauh dari luar Kota Bengkulu dan mereka bermalam dengan menempati lapak-lapak yang kosong di bagian belakang.

Biasanya pada hari Jum'at malam mereka sudah sampai dilokasi pasar dan terus menggelar dagangan sampai dengan besok sabtu dan bila dagangan belum terjual semua, maka mereka akan bertahan sampai dengan lusa hari minggunya.

Sedangkan  dagangan yang mereka bawah tidak lain berupa barang hasil-hasil bumi (pertanian umumnya) seperti sayur-sayuran, umbi-umbian, rumpon, pisang, umbut/bagian yang mudah dari tanaman tertentu, ikan tawar, rebung bambu, dan lain-lain.

Selain itu, di pasar ini juga setiap fajar menyingsing terlihat puluhan orang pedagang sayuran keliling  membeli barang dagangan  secara borongan dan mengemasnya dalam kantong plastik untuk segera dijual lagi.

Majulah kita semua. #

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun