Menuju Areal Perkebunan Kopi  "  Semiyak "  Lebong Jalannya Mendaki Ekstrim,  Melintas Ekstra Hati-hati  !
Bismillah,
Tidak terbayang dalam benak saya sebelumnya, kalau untuk sampai ke areal perkebunan kopi  rakyat  " semiyak ' Lebong begitu " susah " dan ngeri.
Saya dari kediaman Kota Bengkulu sengaja mengendarai sepeda motor, dengan maksud  agar sampai betul kepondok tujuan untuk tempat bermalam, karena dari informasi yang diterima sepeda motor bisa sampai keareal perkebunan.
Baru saja meninggal Desa Tik Koto Rimbo Pengadang Lebong sebagai titik over dari Kota Curup  untuk memasuki kawasan perkebunan kopi disini, saya sudah dihadapkan pada jalan setapak dengan banyak rintangan.
Jalan sempit  berbatu, berdebuh karena musim kering dan di kanan kiri terdapat lembah yang siap " menampung " bila kendaraan terpeleset.
Semakin masuk kedalam jalanan semakin kecil serta dikiri kanan dipagar tebing (tanah tinggi) Â diatas jalan dan terus mendaki, hingga versneling yang digunakan 1-2 saja dengan gas tinggi.
Menapaki jalan yang semakin jauh kedalam semakin ekstrim, akhirnya saya menyerah dan tidak sanggup lagi untuk mengendarai sepeda motor standar yang saya bawah untuk sampai kepondok tujuan.
Dengan kondisi yang sangat lelah, karena saya sudah masuk golongan lansia, maka saya melanjutkan dengan jalan kaki dan sepeda motor dikendarai oleh ponakan saya yang sejak dari luar mengawal saya dengan sepeda motor " khusus " yang di modif.