Mohon tunggu...
Buyung Nurman
Buyung Nurman Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis Lepas

Orang biasa.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Menyaksikan Pekebun Kopi Menerapkan Teknologi Pengolahan Hasil, Tekan Lossing dan Kerja Cepat

6 Agustus 2024   06:56 Diperbarui: 6 Agustus 2024   06:58 2104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menyaksikan  Pekebun Kopi Menerapkan Teknologi Pengolahan Hasil, Tekan Lossing dan Kerja Cepat

Bismillah,

Petualangan saya menjelajahi kawasan perkebunan kopi rakyat di  Air Semiyak Tik Koto Rimbo Pengadang Lebong  lebih dari 1 pekan bulan Juli yang lalu, menyaksikan dan menemukan sebuah pemandangan yang cukup  mengembirakan.

Bahwa para pekebun kopi disini dalam penerapan teknologi, tidak hanya sebatas penerapan teknologi budidaya tanaman yang sudah mendekati anjuran petugas pertanian/perkebunan, melainkan juga teknologi panen dan pengolahan hasil mendekati sempurna.

Dari aspek budidaya, pekebun disini sudah menggunakan bibit unggul dengan sistem stek dan sambung  pucuk serta secara berkala melakukan pemangkasan cabang atau ranting pada tanaman menghasilkan (TM)  yang dianggap kurang produktif dan melakukan pemupukan berimbang.

Mesin pengolah buah kering menjadi biji kopi (beras kopi)  sumber : dokumen pribadi. 
Mesin pengolah buah kering menjadi biji kopi (beras kopi)  sumber : dokumen pribadi. 


Disamping itu ketika musim panen tiba, pemetikan buah dilakukan secara selektif mungkin, dimana buah yang dipetik benar-benar sudah tua yang berwarna merah dan masa panenpun dilakukan minimal tiga tahapan pemetikan buah masak.

Sementara itu disaat pemetikan buah yang dilakukan masih  secara manual, wadah perantara sebelum hasil pemetikan dimasukkan kedalam karung, menggunakan keranjang yang terbuat dari rotan yang cukup rapat, hingga buah tidak jatuh.

Jadi lossing buah disaat pemetikan buah kopi dibatang  benar-benar dapat ditekan seminimal mungkin.

Lalu proses selanjutnya yaitu penjemuran buah kopi, dimana sebelum dijemur buah kopi basah tersebut dilakukan pemecahan kulit dengan menggunakan mesin pemecah.

Baru kemudian buah yang sudah pecah kulit tersebut dijemur dengan menggunakan alas plastik yang lebar dan berdasarkan pengamatan, jika matahari terik maka dalam waktu 4-5 hari buah kopi telah kering.

Dapat dibandingkan bila buah kopi basah dijemur dalam bentuk gelondongan yang dapat menyita waktu 10-14 hari baru kering, jadi dengan perlakuan pemecahan kulit terlebih dahulu, banyak waktu yang dihemat.

Setelah buah kopi kering baru kemudian dimasukkan kedalam karung dan disimpan di tempat yang sejuk dan sewaktu-waktu siap untuk digiling menjadi biji kopi, bila ada keperluan mendesak maka setelah dijemur kering, langsung digiling untuk diuangkan.

Yang menarik dan sangat mengembirakan sesuai dengan hasil penelusuran saya, hampir semua pekebun kopi di wilayah ini memiliki 2 macam jenis mesin pemecah kulit buah kopi ukuran mini dengan kapasitas kecil yang bisa dipindah-pindahkan.

Yaitu mesin  pemecah kulit buah kopi basah dan pemecah kulit kopi kering untuk dijadikan biji kopi (beras kopi).

Sehingga dengan demikian maka antara pekebun yang satu dengan pekebun yang lainnya tidak tidak terjadi pinjam meminjam dan pekerjaan menjadi lebih cepat.

Majulah kita semua. #

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun