Emak-Emak  Bentang Arisan,  Dapatkah Arisan Jadi Wadah  Pelihara Keguyuban  ?Â
Banyak cara yang dapat dilakukan untuk menjaga hubungan baik sesama tetangga, tidak sekadar saling bertegur sapa dan memberi makanan, tapi lebih dari pada itu dijalin dengan silaturahmi.Â
Jalinan silaturahmi ini dapat diwujudkan dalam berbagai macam bentuk, mulai dari kunjungan kerumah secara personal sampai dalam jumlah yang lebih banyak yaitu arisan.Â
Begitulah, seperti apa yang dibentang oleh emak-emak di kediaman saya, Â Rukun Tetangga (RT) 09 RW 02 Kelurahan Pagar Dewa Selebar Kota Bengkulu.Â
Jumlah warga kami tidak besar, hanya ada 60 buah rumah saja, dengan mata pencaharian pokok beraneka ragam, dari ANS, Â karyawan swasta, pedagang, wiraswasta, dan petani.Â
Dengan jumlah rumah tempat tinggal dan kepala keluarga (KK) yang tidak terlalu banyak dan juga tidak sedikit tersebut, maka agak lebih mudah mengarahkan warga untuk melakukan suatu kegiatan dan memelihara kerukunan bertetangga.Â
Sehingga kegiatan arisan emak-emak yang dibentang dari rumah kerumah warga setiap awal bulannya ini, memungkinkan dalam kurun waktu tertentu dapat menjangkau rumah  seluruh anggota.Â
Karena memang arisan bukan merupakan tujuan pokoknya, melainkan untuk mempererat jalinan tali silaturahmi, maka nilai arisannyapun belum seberapa besar.Â
Hanya berupa uang sebesar Rp. 35.000-, dimana peruntukannya, Rp. 30.000-, untuk yang mendapatkan dan didalamnya juga digunakan untuk konsumsi serta Rp. 5.000-, sebagai dana sosial.Â