Menghadiri  Kenduri  Dikampung  Sungguh Menyenangkan,  Akankah Tradisi Ini  Tetap Lestari  ?
Bismillah,
Jika anda  berdomisili dipinggiran kota atau di desa  tentu tidak asing dengan acara kenduri  yang lazim  digelar masyarakat, sebagai wujud syukur atas nikmat yang didapat  atau doa keselamatan apa yang ingin dikerjakan kedepannya.
Kenduri memiliki sejarah yang panjang, sepanjang dengan sejarah peradaban manusia itu sendiri, tatkala  manusia mulai mendiami dan berusaha di suatu  wilayah pemukiman tersebut.
Salah satu suku terbesar di daerah Bengkulu yang mendiami wilayah di bagian selatan merupakan suku yang dari dahulu senang melaksanakan kenduri.
Kenduri sebenarnya tidak lebih dari acara  mengajak kaum kerabat terutama tetangga dekat makan bersama, yang lazim waktunya setelah maghrib menjelang waktu isha.
Hanya saja bedanya dengan makan bersama biasa, dimana jamuan kenduri mengandung maksud dan tujuan tertentu.
Biasanya tatkala mendapat keberuntungan berupa kebaikan-kebaikan sebagai wujud rasa syukur atau untuk melepas  salah seorang anggota keluarga pergi merantau, dalam rangka menuntut ilmu atau bekerja.
Adapun ritual acara kenduri ini, sebelum menyantap jamuan makan yang telah tersedia, maka sohibul hajat pidato menyampaikan tujuan dari mengajak kerabat dan tetangga dekat  serta maksud diadakannya kenduri tersebut.
Lalu setelah itu, sebelum ditutup dengan doa selamat, ada diantara tetamu yang mewakili untuk menyampaikan sambutan sepatah dua patah sebagai  jawaban atas apa yang telah disampaikan oleh sohibul hajat.
Selain itu, penting untuk diketahui pada acara kenduri ini, Â jumlah tetamu yang diundang tidak banyak dan jamuannya juga relatif sederhana, jadi sangat berbeda dengan pesta atau resepsi.
Namun ritual ini untuk di beberapa daerah, khususnya Bengkulu bagian selatan tetap eksis, meskipun adanya gempuran dari perubahan peradaban yang moderen.
Majulah kita semua. #
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI