Menghitung Kebutuhan Pangan (Beras) dan Strategi Mencapai Swasembada Disetiap Distrik
Bismillah,Â
Beras tidak hanya sebatas makanan pokok bagi kelangsungan hidup orang banyak, tapi lebih dari itu merupakan komoditas stategis bagi suatu negeri.Â
Kelangkaan sumber bahan makanan pokok tersebut mengakibatkan ketidakstabilan keamanan dan kenyamanan penduduknya serta berpengaruh terhadap harga komoditi yang lainnya.Â
Oleh karena itu ketersediaan beras dalam jumlah yang cukup di suatu wilayah atau distrik tertentu mutlak ada setiap waktu dan sepanjang masa.Â
Untuk mengetahui kecukupan kebutuhan akan beras di suatu distrik atau biar mudah sebut sajalah di sebuah desa A maka perlu dilakukan perhitungan yang cermat.Â
Bagaimana menghitungnya  ?Â
Di desa A terdapat jumlah penduduknya 1.000 Â jiwa dan setiap jiwa membutuhkan beras rerata 120 kg. perbulan. Jadi jumlah beras yang diperlukan sebanyak 120.000 kg atau 120 ton beras.Â
Sedangkan luas lahan sawah yang dapat ditanami padi di desa A tersebut hanya 40 hektar are dengan produksi 5 ton gabah kering panen (gkp). Sehingga jumlah produksi padi kering panen sebanyak 200 ton gkp. Bila dikonversi dari gkp menjadi beras dengan rendemen 60 persen, maka akan didapat berupa beras sebanyak 60 Â x 200 = 120 ton beras.Â
Dari hitungan terterah diatas maka hanya dengan satu kali tanam atau panen saja, desa A telah dapat memenuhi kebutuhan penduduknya  akan beras atau dengan kata lain desa A swasembada pangan (beras).Â