Mohon tunggu...
Buyung Nurman
Buyung Nurman Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis Lepas

Orang biasa.

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Gemar Membaca Wujud Memahami Hari Buku, Masihkah Julukan "Si Kutu Buku"?

24 April 2024   08:11 Diperbarui: 24 April 2024   08:18 400
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gemar Membaca Wujud Memahami Hari Buku, Masihkah Julukan " Sikutu Buku "   ?

Bismillah,

Ada ungkapan yang populer, " Buku itu gudang ilmu, membaca kuncinya."

Kata-kata dalam ungkapan tersebut merupakan motivasi  agar senang membaca,  karena walaupun memiliki buku yang banyak  bila kemauan untuk membacanya kurang atau tidak ada tentu kandungannya tidak dapat  diketahui.

Ada orang yang memiliki banyak buku dengan  membuat perpustakaan pribadi, tapi sekedar pajangan yang tersusun rapi jarang disentuh, apalagi dibuka untuk dibaca.

Fenomena " sepinya pengunjung "  pada sebuah perpustakaan sekolah, kampus, dan perpustakaan milik pemerintah terjadi di mana-mana.

Mudahnya mendapatkan sumber bacaan hari ini telah menggeser dan menggusur keberadaan buku yang sesungguhnya, bukan e-book atau buku digital.

Kondisi tersebut diperparah lagi dengan "dimakluminya '  berbagai macam jenis tulisan ilmiah mengambil rujukan sebagai pustaka  dari wibesite  atau enternit dan sejenisnya.

Oleh karena itu, ditengah maraknya penggunaan e-book atau buku digital  hari ini, masih adakah " pelajar " menenteng buku dengan bangganya  serta  lari-lari dan duduk di perpustakaan membaca buku  ?

Juga masih adakah "  pelajar atau mahasiswa " yang diberi julukan " sikutu buku,"  meskipun julukan tersebut sesungguhnya berefek positif bagi yang bersangkutan.

Dan tentunya masih sederet lagi pertanyaan- pertanyaan yang berkenaan tentang buku ini.

Tanggal  23 April merupakan hari buku sedunia, sebagai wujud penghormatan kepada seorang penulis asal Spanyol bernama Miguel de Cervantes, yang meninggal pada tanggal tersebut dan bahkan pujangga William Shakespeare diketahui meninggal di tanggal yang sama.

Maka UNESCO pada tahun 1995 memutuskan  Hari Buku Sedunia dan Hari Hak Cipta Sedunia dirayakan setiap tanggal 23 April.

Untuk itu jadikan  Hari Buku Sedunia tahun 2024 ini sebagai momentum untuk mencintai buku sesungguhnya, bukan hanya buku digital atau e-book  dan gemari membacanya, sehingga makna literasi dapat terwujud dalam bentuk yang nyata.

Majulah kita semua. # B. Nurman.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun