Mohon tunggu...
Buyung Nurman
Buyung Nurman Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis Lepas

Orang biasa.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Mengejar "Cuan" Demi Keluarga, Rela Tetap Kerja "di Ujung Ramadan"

9 April 2024   21:20 Diperbarui: 9 April 2024   21:34 851
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mengejar " Cuan '  Demi Keluarga, Rela Tetap Kerja " di Ujung  Ramadan "

Bismillah,

Tatkala sebagian orang sudah bersukaria dengan keluarga besarnya, serta sebagian lagi masih bersiap-siap mudik dan ada yang masih  dalam perjalanan mudik kekampung halaman.

Namun masih  ada karyawan yang bekerja  pada perusahaan yang berbeda, tetap  sibuk melayani dan mengantarkan  pesanan para  langgananya.

Aktivitas mereka terpantau ketika sedang menyambangi pelanggannya  yang beralamat di sebuah gang  di Kelurahan Pagar Dewa Selebar Kota Bengkulu, pada H-1 lebaran atau hari terakhir ramadan.

Keadaan itu menandakan bahwa mereka masih bekerja seperti biasanya alias belum libur atau dengan kata lain apa mereka memang  karyawan yang diminta untuk tidak libur pada hari-hari terakhir bulan ramadan.

Fenomena ini tentunya bukan hanya terjadi di salah satu gang Pagar Dewa Selebar Kota Bengkulu saja, namun diduga juga banyak terdapat di sudut-sudut kota lainnya.

Oleh karena itu patut dipertanyakan sebab musabab mereka tetap full bekerja di hari-hari orang-orang sudah libur untuk berkumpul dengan keluarganya.

Apakah kebutuhan mereka sehari-hari memang melebihi dari penghasilan yang mereka dapat, sehingga harus kerja lembur agar pendapatan meningkat  ?

Atau boleh jadi untuk  memanfaatkan peluang yang ada dengan mengambil alih tugas   karyawan lainnya yang  cuti duluan, dalam  rangka mengumpulkan "  cuan."

Memang harus disadari bahwa untuk mendapatkan pekerjaan layak dengan penghasilan yang " mencukupi "  hari ini sangat  kompetitif,  harus memiliki softskill dan " orang dalam."

Sejumlah asumsi  tersebut mengelitik pikiran saya bila benar-benar demikian adanya, betapa tekanan ekonomi hari ini " sangat keras " dengan melonjaknya harga barang-barang dipasaran, terutama bahan kebutuhan pokok.

Semoga saja  kabut tebal perekonomian dinegeri ini cepat berlalu dan berubah menjadi cerah menggembirakan.

Majulah kita semua. # BN

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun