Mohon tunggu...
Buyung Nurman
Buyung Nurman Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis Lepas

Orang biasa.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Jelang Bulan Puasa, Masyarakat Serawai Gelar Acara "Minta Dua"

10 Maret 2024   20:58 Diperbarui: 11 Maret 2024   07:51 1131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jelang Bulan Puasa,  Tradisi Masyarakat Serawai  Gelar Acara   " Minta Dua "

Serawai adalah salah satu suku bangsa Indonesia di provinsi Bengkulu yang terdapat  di dua kabupaten yaitu Bengkulu Selatan dan Seluma.

Mata pencaharian penduduk  Serawai yang  berdiam di dua kabupaten tersebut umumnya petani, baik petani tanaman pangan maupun perkebunan dan juga peternakan  serta perikanan.

Disamping itu ada juga yang berprofesi sebagai pegawai negeri, pedagang dan penyedia jasa lainnya, terutama yang tinggal di ibukota kabupaten, yaitu Manna untuk Kabupaten Bengkulu Selatan dan Tais untuk ibukota Kabupaten Seluma.

Meskipun dua kabupaten ini sama-sama dikatakan suku bangsa Serawai, namun dialektika bahasa yang digunakan sehari-hari berbeda,  tapi perbedaannya tipis sekali. Artinya secara umum sama dan tidak akan menghambat dalam komunikasi langsung.

Seluma merupakan kabupaten pemekaran dari Kabupaten Bengkulu Selatan pada tahun 2003 yang silam. Jadi Bengkulu Selatan adalah " saudara tua "  dari Kabupaten Seluma.

Oleh karena pernah satu kabupaten, maka  budaya dan kebiasaan sehari-hari  yang terdapat di masyarakat juga relatif sama, meskipun ada perbedaan, tapi tidak mencolok  dan  dapat diadaptasikan.

Salah satu tradisi yang masih eksis dan terpelihara di " Bumi Serawai  adalah  minta dua '   yaitu mengadakan jamuan makan minum dengan mengajak  sanak famili, dan tetangga menjelang  memasuki bulan suci  Ramadhan.

Jadi dalam pelaksanaan " minta dua " ini warga yang diundang cukup terbatas dan sebelum sesi makan minum dimulai, maka sahibul hajat atau yang mewakili menyampaikan maksud dan tujuan dari mengajak hadir ke kediamannya.

Adapun intisari yang disampaikan oleh sahibul hajat, yaitu mohon do'a restu dari warga yang hadir agar dapat " menjalani  ibadah puasa ramadhan dengan baik serta tidak ada halangan dan rintangan dari awal sampai akhirnya, juga mohon maaf bila ada kesalahan selama ini, sehingga ketika memasuki bulan suci ramadhan ada lagi persoalan yang mengganjal."

Kemudian salah seorang dari yang hadir atau biasanya Imam dilingkungan itu diminta untuk memandu do'a, memohon keselamatan kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala,  Tuhan Yang Maha Esa.

Tradisi  minta dua (lidah serawai) atau kalau bahasa nasionalnya "  minta do'a " ini masih banyak  dilakukan oleh masyarakat terutama yang tinggal di pedesaan. Sampai kapan tradisi warisan leluhur yang elok tersebut dapat bertahan  ?  hanya waktu dan generasi penerus yang dapat menjawabnya.

Majulah kita semua. #

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun