Oleh karena bahan kecantikan pabrikan belum ada, termasuk jenis bahan perawatan yang lainnya, maka satu-satunya bahan yang digunakan yaitu " Bere ' Â (beras bahasa Bengkulu).
Beras, direndam beberapa jam lalu ditumbuk menjadi tepung halus serta  ditambahkan air secukupnya, lalu tepung ' bere " yang sudah seperti pasta itulah yang diusapkan ke muka, tangan, kaki, dan bagian tubuh yang lainnya.
Begitulah,  dengan  "Bebedak Bere"  (bedak tepung beras) secara rutin yang dilakukan uncu Leha, maka kulitnya kelihatan halus dan muda.
Kemudian pada bagian lain syair lagu itu, pada suatu kesempatan lewat didepan rumahnya kawanan remaja dan melihat uncu. Leha masih muda dan cantik, dan dikira masih lajang,  lalu mereka  "menggodanya."
Kemudian, masih dibait lagu itu juga dengan jujur uncu leha mengatakan sambil menohok kawanan remaja tersebut, "tebalik nian kau = keliru betul kalian, piyut ambo la sepuluh = cucu saya sudah sepuluh."
Sementara itu budaya "bebedak bere" Â apa masih ada remaja putri dan mak-mak muda melakukannya hari?
Entahlah  !
Majulah kita semua. #
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H