Perut Buncit : Mencegah Lebih Mudah Ketimbang  " Mengempiskan Perut "  Kembali Ideal
Bismillah,
Dahulu, perut buncit atau gendut banyak yang menginginkannya karena ada anggapan bahwa orang  yang " berperut buncit " tersebut telah memiliki posisi  "penting " ditempat dia bekerja, baik instansi pemerintah maupun swasta.
Sehingga banyak diantara kaum bapak-bapak berupaya untuk mendapatkannya dengan cara mengkonsumsi makanan dan minuman suplement tertentu agar buncit atau gendut.
Pada kenyataannya memang banyak yang berhasil menaikan berat badan yang sangat signifikan, terutama tambahan di bagian perut.
Namun demikian ketika perut sudah buncit atau gendut  timbul persoalan baru, gerakan menjadi  terganggu atau kurang lincah lagi.
Berkenaan dengan kondisi tersebut, saya punya  cukup banyak teman yang berperut buncit atau gendut dan ada diantaranya yang ingin mengembalikan perutnya menjadi perut  " kempis " ideal.
Adapun cara yang dilakukannya adalah dengan diet ketat serta olahraga teratur setiap hari, ternyata  dalam waktu beberapa bulan  nampak jelas perubahannya.
Akan tetapi walaupun berhasil, tetap perubahannya tidak seperti apa yang diharapkan, Â karena kelihatan seperti kurang "normal," Â kulit perutnya menjadi kendor, ada semacam lipatan-lipatan, " kelambir."
Kendatipun  "  berhasil mengempiskan perutnya "  teman saya tersebut tidak puas dan kembali mengkonsumsi makanan dan minuman seperti biasa atau tidak. diet lagi.
Akibat resolusi yang diambilnya untuk tidak diet atau " tidak pantang makan lag " hasilnya berat badannya bertambah dan semakin ' tambun " terutama bagian perut.
Oleh karena itu saya berkesimpulan bahwa mencegah lebih tepat ketimbang berusaha kembali untuk mengempiskan setelah perut buncit, seperti treatment terhadap penyakit, mencegah lebih baik dari pada mengobati.
Disamping itu perut buncit atau gendut/ gemuk tersebut juga lebih disebabkan oleh  "genetis atau keturunan' dan porsi makan yang berlebihan setiap kali makan. Tentang hal ini tentu para " ahli kesehatanlah " yang lebih memahami.
Majulah kita semua. #
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H