Anak  kami perempuan dan temannya yang satu tempat kost kebetulan sedang cuti besar dan hal ini juga yang menyebabkan isteri saya menemani anak kami tersebut.
Mendengar cerita dari isteri Saya itu  serta memahami kondisi yang dialami anak kami  sesungguhnya dan menyadari bahwa Saya berasal serta dibesarkan di kampung, menganggap  betapa pentingnya "  sebuah parang atau pisau."
Tidak sebatas untuk digunakan keperluan dalam rumah tangga secara pribadi namun lebih dari itu ketika ada hajatan dimasyarakat untuk dipakai gotong royong atau " setulungan " Â (jawa = rewang).
Oleh karena itu usai sholat jum'at tadi siang, saya pergi ketempat salah seorang pandai besi dan membeli " parang kecil ' agar ketika anak kami kembali lagi ketempat tugasnya barang itu dapat dibawah agar digunakan sesuai dengan peruntukannya.
Majulah kita semua. #
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H