Sementara itu, untuk lebih meyakinkan lagi sasaran " calon pemilih " maka kunjungan secara perorangan, secara selektif yang hanya  ditujukan kepada " pentolan masyarakat " dapat dilaksanakan pada minggu-minggu terakhir menjelang hari-hari tenang.
Strategi dan metodologi  " senyap "  Itulah yang  mereka " maenkan, " sehingga tidak nampak dipermukaan serta  sekali-kali saja mereka kelihatan " nebeng " tatkala ada kampanye capres-cawapres.
Kendatipun begitu, sebenarnya kampanye para caleg tersebut rame terjadi  didunia maya. Kecanggihan teknologi informasi benar-benar mereka gunakan dengan kreasi ragam produk sosial media.
Tidak hanya sebatas whatsapp grup, instagram, face book, twitter, tapi yang lebih marak berupa vidio dengan gaya tik tok serta bagi caleg yang memilik " budget cukup " tentu membuat iklan yang di tayangkan melalui berbagai macam televisi.
Majulah kita semua. #
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H