Hikmah Tahun 2023,  Bersyukur Dapat  " Tambahan 2 Anak "  Dan Purna Tugas
Bismillah,
Keinginan saya agar dapat menikahkan anak sebelum usia berkepala enam dan   sebelum memasuki masa purna bakti/bebas tugas  sebagai seorang abdi negara  akhirnya terwujud.
Mengingat usia  saya sudah tidak muda lagi dan anak-anak  usianya sudah cukup, serta masing-masing  telah memiliki pekerjaan tetap, sehingga cukup alasan  bila didorong agar  berumah tangga.
Juga dipicu bila  melihat teman - teman sejawat yang rerata sudah dikaruniai cucu yang lucu-lucu, dan gelar mereka sudah bertambah datuk/kakek/nenek, dan panggilan lain.  Akhirnya  hari berbahagia  yang dinantikan itu tiba juga.
Kebahagiaan yang tak sulit diungkapkan dengan kata-kata dan dituliskan dengan pena itu, manakala keberuntungan yang menghampiri keluarga saya datangnya secara beruntun, hanya beda bulan saja.
Bila anak saya yang sulung menemui jodohnya pada awal bulan Mei, maka adiknya anak saya nomor dua  mendapati pasangan pada pertengahan Juni 2023. Hanya berselang kurang dari satu setengah bulan saja
Sedangkan sebagai seorang abdi negara, saya ketika itu baru akan menjalani masa purna bakti pada bulan September. Jadi praktis hanya berjarak kurang dari tiga bulan saja.
Jadi dapat dibayangkan betapa sibuknya saya, disatu sisi harus mengurusi persyaratan purna bakti yang cukup banyak berkaitan dengan pihak lain, dan disisi yang lain mempersiapkan acara pernikahan dan resepsi kedua anak saya.
Kendatipun demikian saya enjoy dan menikmatinya, karena saya pikir  masa-masa itu cepat atau lambat pasti sampai serta mau tidak mau harus mau.
Sebagai seorang abdi negara sudah malang melintang sejak 1984, tidak lama setelah lulus dari Sekolah Pertanian Menengah Atas (SPMA) dan berakhir alias pensiun 2023.
Selama mengabdi  lebih dari 39 tahun dan  sebelum memasuki masa pensiun ditugasi di berbagai macam tempat, baik sebagai pejabat fungsional maupun Pejabat struktural, dan terakhir menjelang pensiun kembali ke Penyuluh Pertanian.
Meskipun saya sudah purna tugas, minjam istilah orang Malaysia menjadi " Laskar tak begune, ' tapi momen pernikahan kedua anak saya yang hampir bersamaan itu sulit terlupakan dan menjadi kenangan sepanjang masa.
Majulah kita semua. #
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H