Mohon tunggu...
Buyung Nurman
Buyung Nurman Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis Lepas

Orang biasa.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Mau Nanam Cabe (Rawit) Tapi Lahan Pekaranganmu Sempit? Ini Solusinya!

30 Desember 2023   16:13 Diperbarui: 30 Desember 2023   16:38 1588
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Harga cabe masih saja relatif tinggi, dan tidak tahu kapan kembali normal, mau nanam tidak punya lahan, pekaranganpun  sempit?

Sedangkan dipihak lain kebutuhan  vitamin untuk menunjang perbaikan gizi dan ditambah kebutuhan lainya  terus meningkat, maka perlu terobosan suatu cara bercocok tanam yang mudah serta praktis, sehingga dapat dikerjakan oleh semua kalangan.

Sibuknya ibu-ibu rumah tangga dengan tugasnya masing-masing, ada kalanya tidak sempat lagi ke pasar untuk membeli sayuran segar yang sangat dibutuhkan untuk perbaikan gizi keluarga.

Solusi dari persoalan tersebut di atas, salah satu usaha yang dapat dilakukan adalah dengan nanam dalam pot.

Lalu bagaimana caranya?

*.  Tempat persemaian bisa dari kotak kayu dengan ukuran sesuai kebutuhan.
*.  Tanah persemaian adalah campuran dari tanah, pupuk kandang, dan pasir halus dengan perbandingan 1 : 1 : 1
*.  Benih ditabur tipis-tipis, dengan jarak barisan 5-10 cm, kemudian ditutup tipis - tipis.
*.  Setelah berumur 3 minggu (berdaun 2-3) dipindahkan ke dalam pot.

Pot diisi tanah campuran pupuk kandang dengan tanah, perbandingan 1 : 1.  Untuk mencegah kelebihan air (becek) maka terlebih dahulu bagian dasar pot dilapisi pecahan batu bata atau bongkahan arang.

Dalam pemeliharaan selanjutnya, untuk mencegah agar tidak layu kekeringan perlu diberikan air (disiram). Karena tanaman cabe yang masih kecil rentan dengan kelebihan sinar matahari langsung, maka tanaman diberikan pelindung atau ditempatkan dibawah pepohonan yang ada di sekitar rumah.

Jika tidak ingin menggunakan pot yang baru, dalam upaya pengurangan cost, maka dapat digunakan polybag atau kaleng-kaleng bekas yang bagian dasarnya dilobangi dulu dan diberikan pecahan batu bata.

Untuk mendapatkan pertumbuhan tanaman cabe rawit yang baik dan juga dapat berbuah optimal, selain diberikan pupuk kandang sebagai pupuk dasar, perlu diberikan tambahan pupuk urea, SP dan KCL.

Diberikan 4 minggu setelah tanam sebanyak 10 gram  SP dan 5 gram KCL. Pupuk urea diberikan 2 kali masing-masing kurang lebih 7 gram pada waktu tanaman berumur 6 minggu dan 8 minggu. tekniknya tanah disekeliling pinggir pot digali kurang lebih 7 cm, lalu pupuk ditaburkan dan setelahnya lobang ditutup kembali.

Dari uraian di atas, simpulannya adalah:
* Nanam  cabe (rawit) dalam pot dapat menunjang  kebutuhan sehari-hari.
* Tanaman bebas dari kekeringan atau banjir,   * Dapat  diusahakan secara  terus menerus   sepanjang tahun.
* Penggunaan lahan menjadi  efisien, dan biaya murah,  serta dapat dikerjakan oleh semua kalangan.

Majulah kita semua. #

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun