Mohon tunggu...
Buyung Nurman
Buyung Nurman Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis Lepas

Orang biasa.

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Kiat Merangkul 28,7 Persen Para Undecided Voters

16 Desember 2023   16:08 Diperbarui: 16 Desember 2023   16:28 320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diolah Kompasiana dari KOMPAS.id

Kiat Merangkul  28,7  Prosen Para Undecided Voters

Pemilihan umum 2024 tinggal hitungan pekan lagi. Hasil jajak pendapat Litbang Kompas ada 28,7 prosen calon pemberi suara belum menentukan pilihannya pada pemilu presiden yang akan datang.

Angka ini melonjak lebih dari 10 prosen jika dibandingkan dengan pemilu presiden tahun 2019 yang hanya diikuti oleh dua pasangan calon presiden.

Fenomena ini tentu menarik untuk dikaji terkait dengan dinamika pemilih dan merupakan hambatan dalam proses demokrasi yang sedang bertumbuh  di negeri ini.

Melihat fenomena yang  tidak lazim ini beruntun pertanyaan yang mengemukakan.

Siapa mereka, mengapa terjadi, bagaimana dan siapa melakukannya, serta kemana mereka akan berlabuh?

Sederet pertanyaan diatas, tidak mudah untuk dijawab dan pastinya harus dilakukan riset secara menyeluruh dan komprehensif yang membutuhkan waktu yang lama.

Oleh karena metodologi diatas belum memungkinkan untuk dilaksanakan dalam waktu dekat, maka hipotesis dan pertanyaan- pertanyaan tersebut dapat diuraikan dengan asumsi-asumsi sederhana  berikut.

1. Siapa mereka? Mereka umumnya pemilih pemula yang belum berpengalaman dan relatif sedikit dari golongan generasi tua atau senior berumur lebih dari 60 tahun.

2. Mengapa masih undecided? Bagi pemilih pemula sebagai bentuk kritis mereka terhadap suatu pilihan dan mereka beranggapan bahwa memilih bukan suatu hal yang coba-coba, apa lagi memilih seorang presiden, yang jika keliru akan berdampak kepada masa depan mereka, yang relatif panjang.

Sedangkan bagi generasi tua, merupakan bentuk kekecewaan mereka terhadap pasangan calon yang diluar harapannya, mereka menginginkan A berpasangan dengan B, namun sebaliknya A berpasangan dengan C misalnya dan seterusnya.

3. Bagaimana dan siapa melakukannya? Untuk pemilih pemula, disamping debat dengan visi misi yang jelas dan program yang menyentuh kepentingan mereka. Kampanye terbuka dan melalui sosial media yang masif musti dilakukan serta dialog terbuka.

Sementara bagi generasi tua atau senior. Lebih efektif dengan pendekatan personal, door to door atau dengan  pertemuan terbatas.

Semua bentuk kampanye atau pendekatan itu hendaknya dilakukan oleh anggota "Tim Sukses" yang mempunyai pengaruh dan di Tokohkan di wilayah yang menjadi target.

4. Kemana mereka akan berlabuh? Pasangan calon atau " Tim Pemenangan" calon dan Partai Pengusung pasangan calon yang intensif dan masif mendekati mereka yang diduga undecided  inilah yang berpeluang dijadikan mereka tempat berlabuh. Karena ada salah satu Parpol peserta pemilu yang sejak dari terkenal dengan militan.

Majulah kita semua. # B. Nurman

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun