‘Pacaran’ Kata yang tidak asing lagi kita dengar di zaman sekarang. Bahkan segelintir orang menemukan ‘pride’ nya ketika sudah punya pacar, seakan-akan punya pacar adalah kebeutuhan yang urgent, sehingga jika tidak tercapai, dunia seakan berkahir segala-galanya .
Padahal, jika kita mau berfikir lebih jernih lagi (tanpa pake nafsu) kita akan menemukan ‘Apa sih untungnya pacaran?!?’ Ketertarikan kepada lawan jenis itu memang sudah ’software’ yang sudah dipasang oleh Allah dalam diri kita, kita ga bisa nolak software itu. Tapi bukan berarti kita harus menuruti keinginan software itu dengan cara-cara yang Allah sendiri telah melarang. Terus apa tujuan Allah memasang software ini dalam diri kita kalo gitu ? Selain sebagai kesempurnaan penciptaan, ya juga sebagai ujian, kan katanya beriman ke Allah, katanya orang Islam, Islam ga mengenal yang namanya Pacaran. Sekarang Allah kasih ujian dengan masa puber yang seperti itu, tinggal milih mau nurut ke Allah atau mau nurut ke nafsu ? “Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: “Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi? Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta (TQS al-Ankabut [29]: 2-3).” Dan coba pikir lebih dalam lagi, Apa untungnya dari pacaran ?!? Paling sms-an, bbm-an, line-an, what’s app-an, kakaotalk-an, telepon-an, instagram-an,telegram-an dan sebagainya lah. Terus ketemu, paling makan, jalan-jalan, nonton cuma segitu-gitunya, dan menurut saya mah buang-buang waktu, aneh nya remaja labil sekarang nyebutnya ‘quality time’ suka pengen ketawa :)) Dan kalau Allah sudah melarang, pasti untuk kebaikan kita sendiri, bukan untuk siapa-siapa. Pikir coba, berapa banyak waktu yang terbuang buat belajar, buat beramal, buat olahraga, buat berkegiatan sosial yang lebih bermanfaat, buat belajar bisnis yang lebih menguntungkan dan masih banyak lagi kegiatan-kegiatan yang bisa semakin memperkaya diri dengan pengalaman, ilmu dan amal, dan percaya deh, itu jauuuh lebih menyenangkan daripada sekedar sibuk dengan perasaan yang sebenernya cuma nyiksa diri sendiri. Waktu buat shalat,ngaji mah udah jelas lupa, kalaupun shalat, yakin gabisa menikmati shalat, susah khusyuk, karena hati dan pikiran nya udah terbagi dengan si dia yang sebenarnya cuma mahkluk yang gak bisa menyelamatkan dan ga punya apa-apa, selain cuma titipan yang dititipi Allah aja.
Milih ga pacaran, Bukan berarti nanti gak akan punya pasangan/jodoh, jodoh itu udah ada, ga mungkin ga ada. “Truk aja gandengan, masa kamu engga?” :p Tenanglah, gak mungkin Allah menciptkan mahkluk tanpa ada pasangannya, atom neuron-proton aja berpasangan kok. “Terus gimana dong, nanti ketemu jodohnya, sedang pacaran aja kita engga ?” Ga usah dipikirin, Allah mah engga akan bingung , pasti ada caranya nanti, kalau sudah waktunya, Allah datangkan dengan cara-Nya yang indah. Ingat, tidak terpikir oleh kita, bukan berarti ga ada sama sekali. Otak kita kan terbatas.
Sebaiknya, penuhi hati dengan Allah aja. Orang yang paling menderita adalah yang hatinya dipenuhi oleh uang (harta), cinta ke manusia, dan cinta dunia. Makin cinta ke manusia, pasti menderita. Sms ga dibales, tegang. Telepon ga diangkat, gelisah. Ketemu sama dia, langsung diperiksa hp nya, periksa bbm. Apa coba bahagianya dengan sensitif seperti itu ? Itu yang sudah pacaran. yang lagi kasmaran, yang banyak merayu itu juga kebanyakan menderita. Karena udah ’stakerekebek’ (mati-matian) merayu tapi ga kena-kena, itulah jomblo ngenes, kasian, nelangsa hidupnya. Kalo mau deket ke Allah mah ga perlu banyak merayu, ga perlu banyak strategi, ga ribet dan orang-orang yang sudah ‘mengenal’ Allah dengan baik, pasti tentram dan lapang hatinya. Kebahagiaan yang asli adalah untuk mereka yang berhati bersih, bukan yang hatinya dipenuhi duniawi dan melupakan Allah.
Hidup ini simple, fokus lakukan apa yang Allah suka dan perintahkan dengan baik, selebihnya biar Allah yang ngatur. Selagi muda,lakukan yang terbaik, perkaya diri dengan pengalaman dan ilmu serta amal, nanti ketemu dengan takdir jodoh terbaik. Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H