Literasi keuangan adalah kemampuan untuk memahami dan mengelola keuangan pribadi dengan baik. Literasi keuangan sangat penting untuk kesejahteraan individu dan masyarakat, karena dapat membantu menghindari masalah keuangan, meningkatkan kualitas hidup, dan mencapai tujuan keuangan.
Namun, literasi keuangan di Indonesia masih rendah. Hal ini menunjukkan bahwa masih banyak orang yang belum memiliki pengetahuan dan keterampilan keuangan yang cukup untuk menghadapi tantangan keuangan di era digital.
Generasi Z, yaitu generasi yang tumbuh di era digital. Generasi Z memiliki akses ke berbagai sumber daya digital, seperti internet, media sosial, aplikasi, dan platform online, yang dapat membantu mereka belajar dan berinteraksi dengan dunia keuangan. Namun, sumber daya digital juga membawa risiko dan tantangan tersendiri, seperti informasi palsu, penipuan, keamanan data, dan godaan konsumtif.
Oleh karena itu, penting bagi generasi Z untuk membangun literasi keuangan sejak dini dengan memanfaatkan sumber daya digital yang tersedia. Berikut adalah beberapa tips yang dapat dilakukan:
1. Mencari informasi keuangan yang terpercaya dan relevan
Generasi Z dapat menggunakan internet untuk mencari informasi keuangan yang sesuai dengan kebutuhan dan minat mereka, seperti artikel, video, podcast, webinar, atau kursus online. Namun, mereka harus selektif dan kritis dalam memilih sumber informasi, dan memeriksa kebenaran, kredibilitas, dan objektivitasnya. Selain itu, mereka juga harus menghindari informasi yang bersifat sensasional, menyesatkan, atau menjanjikan keuntungan yang tidak realistis.
2. Menggunakan aplikasi atau platform keuangan yang aman dan bermanfaat
Generasi Z dapat menggunakan aplikasi atau platform keuangan yang dapat membantu mereka mengelola keuangan pribadi, seperti aplikasi perencanaan keuangan, aplikasi pengelolaan anggaran, aplikasi pembayaran digital, atau aplikasi investasi online. Namun, mereka harus memastikan bahwa aplikasi atau platform tersebut memiliki izin resmi dari otoritas terkait, memiliki fitur keamanan yang memadai, dan memberikan informasi yang transparan dan akuntabel. Selain itu, mereka juga harus membaca dan memahami syarat dan ketentuan yang berlaku, serta menghindari aplikasi atau platform yang mencurigakan atau ilegal.
3. Membuat dan mengikuti rencana keuangan yang realistis dan fleksibel
Generasi Z dapat membuat rencana keuangan yang sesuai dengan tujuan dan prioritas mereka, seperti menabung, investasi, membayar utang, atau membeli barang atau jasa. Namun, mereka harus membuat rencana keuangan yang realistis dan fleksibel, yang dapat disesuaikan dengan kondisi keuangan dan situasi yang berubah. Selain itu, mereka juga harus mengikuti rencana keuangan yang telah dibuat dengan disiplin dan konsisten, serta melakukan evaluasi dan perbaikan secara berkala.
4. Membangun jaringan dan komunitas keuangan yang positif dan mendukung
Generasi Z dapat membangun jaringan dan komunitas keuangan yang dapat memberikan dukungan, motivasi, inspirasi, dan edukasi, seperti keluarga, teman, mentor, atau komunitas online. Namun, mereka harus memilih jaringan dan komunitas keuangan yang positif dan mendukung, yang dapat memberikan saran, masukan, atau bantuan yang konstruktif, objektif, dan sesuai dengan kepentingan mereka. Selain itu, mereka juga harus berbagi pengalaman, pengetahuan, dan keterampilan keuangan yang mereka miliki dengan jaringan dan komunitas keuangan tersebut, serta menghargai dan menghormati perbedaan dan keragaman yang ada.
Dengan membangun literasi keuangan sejak dini dengan sumber daya digital, generasi Z dapat mempersiapkan diri untuk menghadapi era digital dengan lebih siap, cerdas, dan tangguh. Literasi keuangan dapat membantu generasi Z untuk menciptakan masa depan keuangan yang lebih baik bagi diri mereka sendiri, keluarga, dan masyarakat.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI